UJUNG KULON
8 JULI 2008
Copyright © Evia Nugrahani W Koos
All photos in this album are taken by Evia N W Koos, all rights reserved.
Ini adalah seri ketiga dari foto foto pantai di Indonesia yang sempat menjadi bidikan kamera saya sewaktu perjalanan mudik di pertengahan tahun 2008.
Seri pertama adalah mengenai
Pantai Lombang Madura dan
Seri kedua mengenai
Pantai Citireum di kawasan Ujung Genteng.
Kawasan Ujung Kulon dikenal dengan habitat badak bercula satu yang hanya ada satu satunya di dunia. Foto foto dari nomer 1 sampai dengan nomer 16 diambil tidak jauh dari lokasi penginapan yang hanya ada satu satunya di kawasan Taman Jaya. Paling tidak yang sesuai dengan karakter dan kantong mbambunger seperti saya.
Cukup berjalan kaki nggak lebih dari tiga menit, sampailah di pesisir pantainya.
Diambil pada saat sang surya sedang bersiap kembali ke peraduannya detik demi detik yang terekam secara runut.
Sedangkan untuk foto foto nomer 17 sampai dengan nomer 27 diambil di kawasan Ujung Kulon yang berseberangan dengan pulau Peucang. Membutuhkan waktu perjalanan sekitar 5 jam dengan perahu bermotor untuk mencapai kawasan ini. Sang surya dengan perlahan menampakkan diri bersiap siap untuk menyinari dunia. Nampak mulai samar pendar pendar cahayanya di balik pulau Peucang dan sedikit demi sedikit menunjukkan kegarangannya mengingatkan manusia untuk segera beraktifitas.
tajam ya pak. Dan bening. Saya suka tajamnya itu.
Rasanya yang ini yang paling cakep.
Dibaca dulu tho mbok keterangannya. Di atas kan udah ada ceritanya dengan jelas, keliatan sekali kalau nggak dibaca dulu trus langsung komen 🙂
Apa perlu aku pinjemin kacamata kuda :))
Hah…masak iya? Baru nyadar kalau aku demen naroh matahari di tengah.
Tapi ada lho yg nggak ditengah, kayak
ini nih.
woii si mbok. Tapi ini kan nggak ngikutin Rule of Third, hayooooo….
Kok nggak dibantai pak guru *wink wink* 🙂 Bantai dwong
Ah Sienny, apanya yg hebat. Ini kan udah cantik dari sononya. Tinggal kitanya aja yang nangkep kecantikan tersebut sekaligus menjaganya supaya tetep cantik.
Gile lu mbok…ini keren banget, jd seperti sunrise…apa ini sunset ???
Ini juga cantik…merahnya itu, dan kebiasaan ciri khasmu meletakkan matahari itu selalu di tengah 🙂
Nyang ini kereen,mbok 🙂 tajaam..tonalnya jg okeh..
iiih engkus speechless deh….. huebaaaat jeng kus !!!
Ho oh neng, masih lama mudiknya. Nabung dulu cong.
Huahahahah….kenyang digigit nyamuk dan terkekeh di rumahnya bu Su’adah yah.
Foto2 yg di rumah bu Su’adah termasuk yg slamet cong. Insya Allah bakalan aku mau upload juga disini. Tunggu aja tanggal mainnya. Cieeee
whahahhaha…emang gue kalo lagi sedeng suka puitis Kus. Iya kangen tau, masih lama ya kamu mudik lagi hiks…
Itu di gambar2 mu aku melihat dirimu yg telaten dan sabar tapi penuh semangat menangkap moment bagus…kenapa ya gue bisa aja nangkep itu foto2 dikau yg ngambil gitu dengan semua gaya khas mu behind the sceene nya heheheh…*kek nya krn waktu di Madura kenyang melihat dikau ceklak ceklek deh ;p
Cieeeeee si Euis bermain kata2 puitis. Tak tahan aku :)))
kangen Euis. Maksudmu melihat diriku dalam foto2 ini apa? Diriku yg sedang terharu biru, sedang sedih gitu kah?
Teganya teganya teganyaaaaaa
hmmm…kulihat dirimu dalam foto2 muuuu….hebaaatt…jadi pengen bisa moto2 juga utk mengabadikan ciptaan NYA yg Maha Indah….
Suwun mbakyu 🙂
Iki dalam rangka nylametke, mumpung ono cepet2 di upload.
Apik2 fotone! Jempol!
Beda kali mba hehe..
Bagiku sih.. 😀
Haduh Lin, komen kok disik2an tho. Koyok balap karung ae. Sing penting kan isi komen’e.
Makasih yaaaaaaa ^_^
Alamnya sudah indah, aku tinggal njepret aja.
Mba via.. Pngen deh kasi komen yg prtama. Tp ko kduluan orang teyuss.. Hiks. 😦
Indaaahnyaaaa ^_^
Iya Nas, settingan White Balancenya di kamera yang dirubah rubah jadinya bisa kayak gitu.
makasih ya mas 🙂
bagus2 fotonya Mbak..warnanya bisa beda gtu ya….keren.
wahhh bagusnya …