Film ini dirilis bulan Januari 2011 (di Amerika Serikat). Diangkat dari kisah nyata seorang pemuda bernama Aron Ralston – yang diperankan oleh James Franco – yang terjebak di sebuah lembah di negara bagian Utah di Amerika Serikat.

Seperti biasanya, kali itu tanggal 26 April 2003 Aron bepergian seorang diri tanpa mengabarkan kepada siapapun kemana perginya. Tujuannya adalah ke Blue John Canyon, sebuah lembah terpencil di wilayah negara bagian Utah, Amerika Serikat. Dalam perjalanan menyusuri Blue John Canyon, Aron bertemu dengan dua orang perempuan yang tersesat, Kristi dan Megan. Aron memandu mereka dan menemukan tempat tempat menarik yang tersembunyi di belantara batu cadas nan panas dan gersang. Termasuk kolam yang sangat jernih, saking jernihnya warnanya biru toska yang letaknya tersembunyi di balik batu.
Seusai memandu dua gadis tersebut, mereka bertiga berpisah dan melanjutkan perjalanan masing masing. Kristi dan Megan kembali ke penginapan mereka dan tak lupa mengundang Aron untuk mengunjungi mereka sedangkan Aron melanjutkan penjelajahan di belantara batu cadas.
Disinilah dimulai cerita yang sesungguhnya. Aron terpeleset di sebuah celah dan sebuah batu yang cukup besar meluncur menjepit tangan kanannya. Selama 127 jam Aron berjuang untuk keluar dari tempat itu. Di awal perjuangan, Aron masih memiliki rasa optimis. Semua perlengkapan yang berada dalam ranselnya dikeluarkan dan mulai diinvetarisasi. Nampak terlihat diantaranya adalah kamera, video kamera, sebotol air minum dan juga sebuah pisau lipat.
Waktu demi waktu berlalu, hingga mencapai tiga hari. Kesadaran Aron mulai menurun. Dirinya terserang halusinasi. Hingga dirinyapun menyadari, tak ada seorangpun yang tahu dimana dia kini berada. Tidak ibunya tidak juga Brion, bosnya di tempat kerja. Kecuali kalau teman Brion menyadari bahwa Aron sudah bolos kerja beberapa hari. Tapi mau dicari kemana, wong Aron gak mengatakan tujuannya?
Satu satunya harapan adalah Kristi dan Megan, dua gadis yang ditemuinya di awal perjalanan. Itupun kalau mereka mencari tahu kenapa Aron tidak memenuhi undangan mereka. Kalau tidak?
Aron juga mulai kehabisan bekal air minum. Untuk menghilangkan haus, Aron terpaksa minum air kencingnya sendiri yang ditampung dalam botol air minumnya. Aron juga mulai merekam apa yang dirasakannya, mengucapkan salam perpisahan karena merasa umurnya tidak akan lama.
Hingga suatu saat, Aron memutuskan untuk memotong tangannya sendiri yang terjepit di batu dengan menggunan pisau lipat. Sayang sekali pisau lipatnya tumpul.
“what you’d get if you bought a $15 flashlight and got a free multi-use tool”
“Apa yang kau harapkan dari sebuah pisau lipat hasil bonus pembelian senter seharga US$ 15?”
“Don’t buy a cheap made in China multi-tool.” Itu yang saya dengar di film itu.
Saat saat Aron memotong tangannya, aku gak berani melihat. Sesekali mengintip dari sela jari suamiku dan nampak otot2 berdarah mirip spaghetti saos merah. HuekkkÉ
Setelah tangannya terpotong, perjuangannya masih belum selesai. Aron harus turun sepanjang 20 meter dengan rapelling kemudian berjalan di lembah tersebut di tengah hari yang demikian panas menyengat. Untunglah akhirnya Aron bertemu dengan keluarga turis yang segera memberinya air minum dan mengabarkan kepada otoritas Canyon untuk dijemput dengan helikopter.
Akan halnya nasib tangan Aron, butuh 13 orang dengan menggunakan derek untuk melepaskan tangan yang telah mati tersebut dari impitan batu. Setelah itu Aron mengkremasi tangannya.
Enam bulan setelah kejadian, Aron kembali ke tempat itu dengan tujuan memfilmkan kecelakaan itu dan menabur abu tangannya yang menurutnya, “tempat dimana seharusnya berada.”
Aron menuangkan kisah kecelakaan tersebut ke dalam buku “Between a Rock and a Hard Place.”

Mirip spghetti kan. Enggak ngerti diundang sebagai apa. Berminat mengundang po? Kabar2i ya kalau ngundang Aron. Hahahahaha…
Oh iya, udah direview. Hua…. jadi mikir nih kalau mau makan spaghetti! Eh mbak, itu harga untuk ngundangnya mahal banget ya? Diundang sebagai motivator atau gimana sih?
danny boyle memang mangstaps!!!film yg ‘berpotensi’ membosankan ini menjadi luar biasa. dibantu editingnya, juga musiknya…sangat berasa slumdog millionaire nya ya film ini
aku uda pernah liat thriller-nya nih..entah disini ntar keluar nga nih movie-nya..pengen nonton, moga2 ada dvd ato at least keluar di HBO hihihihi
Hahaha, jadi kek sertifikasi..Mulai sinau
siapin soal buat bu guru.emang yg ujian murid doang, gurunya juga dwong. qeqeqeqeq…
bukan true story? mmm….entah ya, kurang tertarik. tapi gak tau juga sih.di peti mati berapa lama? ajaib aja kalau gak mati dalam beberapa jam. emangnya gak butuh oksigen?itulah kalau bukan film true story, kadang detil seperti itu gak diperhatiin.
dibilang petualang? mmhh bingung juga.. filmnya sih mirip the legend juga 127hours, soale fokusnya ke satu orang, dialongya di dia juga.. tapi settingnya di irak di dalam peti mati berbekal zippo dan blackberry doang.. hidupnya jadi selebar peti mati, ku banyak renungan disitu.. dibilang bosenin engga juga.. dialognya dalem, jadi sandera.. nonton gini gegara abis nonton the proposal gitu loh, ada ryanreynold.. 😀
Siap tes deh,asal yg blognya doang, blom yg laen. Eh, ripiu udahan jg keknya wong ming sithik thok.*sambil nggawe kepekan*
Saw itu pelem horor. Ak lupa Saw berapa itu. 1 apa 2 gt. Ak dulu nongton di dvd, dewekan nang kamar kos, mbengi2, haaaa gilo tenan..
kalau itu satu satunya pilihan untuk tetep hidup, gimana lagi Angky? Daripada mati pelan pelan, gak ada yang tau keberadaannya. Tempatnya bener2 terpencil, di dalam celah batu.
bagian yang motong tangan, tutup mata aja. sambil sesekali ngintip.aku nonton bertiga. pas adegan potong tangan, pinjem tangan suami buat tutup mata. sambil sesekali nanya, “udah belum?”sesekali ngintip, hadehhhh kecolongan. ngeriiiiii.bagian dalam tangannya kayak spaghetti pating tlolor berdarah darah. motongnya juga setengah modar karena pake pisau tumpul.
gak harus true story sih. tapi kalau berbau petualangan, sepertinya seru kalau true story. lebih kerasa perjuangannya.
hehehehehe…wis katam? ngkok ono ujianne yo. tak takoki ngkok.gergaji kaki, dimana itu?
aku denger tentang film ini dari radio, duuhhh kebayang ngeri ya, tapi kalau emang itu satu satunya cara selamat, ya mestinya dilakoni juga kali yah motongi tubuh sendiri iiiiii, daripada mati konyol. Tapiiii kayaknya aku juga gak tega nontonnya hehehe, aku juga biasanya kalau film ngeri ngumpet di suamiku terus tanya tanya heheheh pengen tahu juga
mbak…itu poto tangan buatannya keren ya…bisa langsung buat mendaki gunung :)aduh, motong tangan, minum pipis, tega gak ya aku nontonnya ?
aha kudu based on true story baru ditonton nih..ku kondangan nih. ada 3 undangan. ribet jg ngehape..
Hadeuh ada potong memotongnya. Jadi inget saw, yg nggergaji kaki. Itu ya,mpe skrg ak inget bgt. Gilooo.Btw,ak udh selesai bc smua postingan blogmu mba ev. Plg suka pas di nyuyok.. Di taman itu. Huaaa pengeeen.. Hehe
qiqiqiqiqqiqi……pada punya idola masing masing yeeeeee.ngegembel 50 hari Tin. prolog ceritanya ada disini:http://enkoos.multiply.com/journal/item/60/BACKPACKING_KELILING_AMERIKA_DENGAN_MENYUSURI_JALUR_KERETA_API_1Niagara di sebelah timur. Canyon kebanyakan di sebelah barat dan agak ke tengah Seperti California, Arizona, Utah. Canyon kebanyakan di kawasan gurun pasir. Buried? belum. Bagus? based on true story?
ouke eddie sting gc, tetep cakepan gc.. :pwuih ngegembel bareng menik berapa lama tuh? canyon itu sampe ke niagara juga?dah nonton buried blom?
hahaha sama seperti mb evi yang kesengsem berat ama kang sting lahhhh….
Mbak Niez tak bisa pindah ke lain hati. Apapun, bagaimanapun, Eddie is de bes.qeqeqeqeq….Wah gak tau berapa banyak Tin. Yang paling terkenal emang Grand Canyon. Yang lain2nya, meskipun gak terkenal tapi gak kalah cakepnya. Pernah denger Sedona? Masih di Arizona juga, banyak Canyon disana. Di California juga ada King canyon yang gak jauh dari Sequoia National Park. Nanti deh kapan2, kalau ada waktu ya Insya Allah ku upload foto2 perjalananku ke beberapa Canyon. Perjalanan nggembel berdua thok thil sama Menik.
aha m.niez komene lgsg bandingi ma k.eddie..bukunya jd pengen ku baca. jf ganteng di spiderman..gegara nonton ini ku jd pamit nanti kalu mo pergi2 deh.. eh iya amrik tuh ada brp canyon sih? blue johh canyon bukan bagian dr grand canyon ya.. ku pikir td sama..
nonton gih mumpung belum ditarik dari peredaran.
spikles ambek tutup moto pas adegan potong tangan. koyok spaghetti bumbu merah. huekk…
Blm nontn, gara2 baca review, apalagi komennya jd lah pengen nontn:-)
Emang ini komen gak penting hehehehe…lah aku spikles ajah ntn neh pilemm.
jiyahhhhh…ngekek mocone mbak. hihihihihihihi…Iya deh, manut bae.
Ih gak bs dibandingin mba’..masing2 punya ketertarikan yg berbeda..hehehehe.
james cakep ya disitu. gak seperti di Eat, Pray and Love. Tapi masih lebih asik Eddie ah.
Huehehe ha tenan kok mb, abis ntn film itu aku gugling soal aron, cakep jugaakk..gak beda jauh ama si james..
hehehehehehehe…mbak Niezzzzzzz, komentarnya ora nguwati.bagaimana kalau dibandingkan dengan kang Eddie? Aron kan gondrong juga ya?
Satu hal Aron skg slalu pamit ke istrinya jika akan berpetualang..james franco cuakep, aron gak kalah cakep..hehehe