Lanjutan dari Nasib si paspor ijo (1),
(2),
(3),
(4) dan
(5).
Tujuh bulan kami di Indonesia dan selama itu pula pengurusan dokumen untuk ijin tinggal di Belanda semakin tak jelas nasibnya. Selama itu pula suami juga riwa riwi Indonesia Belanda sendirian karena proyek sudah mulai berjalan. Menggandeng agen yang mustinya membantu menyelesaikan urusan, jadinya malah mengolor olor masalah.
Kejengkelan kami mencapai puncaknya dengan pemberitahuan PJ yang meminta biaya lima belas juta untuk pengurusan KTP Jakarta. Setelah melalui diskusi panjang, pemikiran yang mendalam dan masukan dari orang orang yang dianggap bijaksana, suami memutuskan untuk mengundurkan diri perusahaan. Bukan keputusan yang mudah karena suami memulai karir di perusahaan ini jauh sebelum lulus kuliah. Tepatnya pada saat masih tingkat pertama menjadi tenaga paruh waktu. Karir suami tumbuh sejalan dengan perkembangan perusahaan. Dari jumlah pegawai yang gak seberapa banyak dan proyek yang seputaran lokal saja hingga mencapai manca negara. Dengan bekerja di perusahaan ini pula suami bisa menjelajah berbagai negeri di lima benua.
Tetapi apa boleh buat, karena menikah dengan diriku yang berwarga negara Indonesia dimana sulit untuk mengurus visa (negara negara Eropa dan Amerika) terpaksa harus mengorbankan karirnya. Kami lantas pulang kandang, ke Amerika.
Setitikpun kami tidak menyesal, karena kami percaya semua itu pasti ada hikmahnya. Gusti Allah memiliki rencana indah untuk umatNya. Beberapa bulan setelah kami menginjakkan kaki di Amerika, perusahaan dimana suami bekerja sebelumnya dinyatakan bangkrut. Puluhan karyawannya dirumahkan. Segala macam biaya yang sudah dikeluarkan dalam pengurusan ijin tinggal kami sekeluarga dibebankan ke perusahaan P (di Perancis) dimana tadinya menolak mentah mentah untuk mengurus. Sukurin deh.
Selain itu hikmah yang kami dapatkan adalah, memulai pengurusan kartu PR (Permanent Resident) atau yang lebih dikenal dengan Green Card karena selama ini belum sempat. Aku memang hanya memiliki visa kunjungan biasa alias visa turis. Mengurus kartu PR harus dilakukan di Indonesia atau di Amerika Serikat. Selama itu saya belum sempat mengurus kartu PR karena T4 (Tempat Tinggal Tidak Tetap).
Mengurus visa kunjungan biasa ke Amerika Serikatpun juga ribet, meskipun suami saya warga negara Amerika Serikat. Meskipun begitu tak serempong visa ke Belanda.
Selesai (urusan ke Belanda)
Ntar kalau ada waktu mau cerita pengurusan visa ke Amerika Serikat yang asik juga kalau diceritain. Asik ribetnya. Hehehehehe.
byuh byuh byuhhh…menguras energi tenan. untung pelampiasannya ke pengen makanan, bukan pengen nggaplok orang. :)))
jenisnya banyak juga ya. Aku melu bingung.
gak dapet visa yang sekaligus 5 tahun itu? berarti mereka ngasihnya suka2 ya. Ada yang dikasih visa sak encrit2, ada yang dikasih visa sekaligus 5 tahun.
Enggak juga. Aku bandingin antara pengurusan GC di kedutaan di Jakarta dengan di negaranya sendiri. Prosedur tetep sama, hanya orang2nya aja yang lebih ramah.Kalau waktu aku ngurus visa US di Shanghai, hadehh petugasnya songong, minta ditabok. Waktu itu kita apply visa kunjungan karena ibu mertua lagi sakit, diagnosanya kanker. Karena dianggap kunjungan spesial, dokumen2 yang sekiranya diperlukan, kami lengkapi seperti surat dokter dan segala macam. Yang nyebelin pas wawancara, dokumen pendukung blasssss gak dilirik dan petugasnya langsung bilang gak eligible for visa. aku protes dong. wong dokumen gak dilihat sama sekali, gimana bisa memutuskan gak eligible?suamiku gak terima, sorenya ngadu ke bagian pelayanan khusus US citizen. Suruh apply lagi. Tapi sebelumnya ngadu ke Senator yang membawahi Minnesota (semacam DPR kalau di Indonesia kali ya). Dapet deh akhirnya.
gotcha!!!Ntu dia, petugas Indonesia lebih menthengkelek ketimbang petugas yang orang Amerika. Mulutnya kalau ngomong setajam silet, serasa yang udah punya negara aja. Katanya orang lho, aku sendiri gak tau karena gak pernah apply visa US di Indonesia. Petugas USnya yang perempuan juga ada yg jutek. Di milis mixedcouple juga dibahas orangnya yang mana, dan beberapa juga pernah ditangani oleh orang yang sama dan mereka memberikan kesaksian yang sama. JUTEK. hahahahaha…
Oh? di Cina lebih gampang ya, mbak?Hmm…iyah berarti gampangan kl di luar ya?hehehe…petugasnya sadis sadis ..songong songong…dan yg bikin empet itu kalo liat yg paling songong diantara mereka adalah petugas lokalnya..alias orang Indonesianya sendiri..yaiks..berasa di-ospek deh..
walah..ndak ngerti juga ya mbak..US Visaku semuanya jilbaban je..iyah ribet…tapi dapat dimengerti siy mbak..
nggak keburu bikin visanya mbak..*halah..kok ya pas banget sama pembahasan topiknya..hihihi*
jenis opo yo? lali ..visanya itu aku dapet ijin sekolah dan kerja juga mbak..visa istri ikut suami yg visanya J1 gituEmh.lama mbak ngurus dokumen pendukungnya dari Amrik sana. sempet LDR beberapa bulan gara2 ngurus visa ini.
ember…tapi kalo kita emosi dia bisa seenaknya gak suka, dan nolak visa applikasi tanpa alasan, kan?abis wawancara rasanya benar benar diserang rasa lapar yg luar biasa….kayaknya waktu itu aku habis 2 piring ketoprak dan nasi goreng sekali makan…
apa apa kalau ngurus di Indonesia rasanya dipersulit ya. Ini kayak ceritanya temenku. NGurus GC di kedutaan US di Jkt. hadehh..petugasnya sadis2. Songong gitu. Tetapi giliran aku nanya ini itu ke konsulat US di Surabaya, petugas yang melayani ramah. Belum sampe mengurus visa, karena waktu itu belum tau suamiku akan ditempatkan dimana. Kalau ngurus visa, harus visa spouse, nunggunya lama. Kalau ditempatkan di negara yang pengurusan visanya mudah, mendingan ngurus visa negara tsb ketimbang visa US yang jauh lebih ribet (setelah 9/11). Ndilalah suamiku ditugaskan di Shanghai, ngurusnya mudah. Lebih efisien ngurus visa Cina dan kemudian dapet ijin tinggal di Cina. Dengan ijin tinggal itu, aku bisa mengurus mengajukan visa US di Shanghai.
aturan di Indonesia, setauku gak boleh. Kalau foto, kan ada panduannya seperti ukurannya berapa, jarak dari bawah ke dagu berapa, posisi wajah gimana bla bla bla…duh ribet amat, urusan foto wajah doang.
lah kok gak ngikut?
J2 jenis visa opo? *lagi males cari di google*
kwkwkwkwkwkwkkwkwkw…gelo. edyannn
Diplomat Belanda dan US mbak..tapi soal Indonesia sbg posting buangan atau tempat latihan ini mungkin cuma becandaan atau rumor temen2 diplomat aja kali yah..Apply US Visa pertama di Indonesia mbak…sebelum 11 Sept. ..th 2000. buat 3 bulan doang..cuepetttt…pagi apply siang keluar! cihuy bgt ya?yang kedua..visa J2…di Indonesia…aduuuw wawancaranya..masak aku ditanya riset suamiku apa, aku jawab garis besarnya dia gak puas..trus dia bilang, “Kalian kan suami istri, emang ga ngobrol apa?” ngehek banget..rasanya pengen kujotos…tapi dengan senyum manis aku jawab “We’re only talking about love stuffs”kekekekek…jijay ..udah jelas aku berlatar hukum dan suamiku fisika. ya masak aku suruh jelasin gimana jalan risetnya. ih..tapi akhirnya aku jelasin dengan sotoy…(nyebutin judul thesis ama papers dimodifikasi seenaknya –maklum anak hukum….eh percaya…ihhh..)yang ketiga perpanjang J2 (karena cuma dapet setahun) ..nah yg ini niy yg suruh buka jilbab. mungkin cuma iseng coba2 aja kali ya doi? lha aturannya kan boleh….yg keempat visa turis di Berlin. Lebih gampang daripada di Indonesia. Tapi hehe..kuping suruh keliatan. Kayak kurcaci pengawal putri salju deh tampangku jadinya…*ngumpetin foto**ya ampun…ngoceh panjang lagi aku xixixixi ketauan lagi ‘nganggur’ nih..si uda lagi ke NY*
hahahahaha…ndak apa apa tho. malah nambah pengetahuan.nah itu yang aku gak habis pikir, mosok aturan bisa fleksibel. kalau kuping keliatan, yah namanya bukan jilbab. eh ini yang dimaksud diplomat2 mana yang ditempatin di Indonesia?diplomat Belanda? diplomat US?Aku malah belum pernah apply visa US di Indonesia. Apply visa US pertama kali, di Shanghai. Dan sependek ingatanku, kalau apply visa US di Indonesia, boleh pake jilbab.
yoi.gara2 lahir di Indo dan family namenya Indonesia..facebook pun diobok obok..aneh dan lucu..Naaa……pengalaman mbak Evie yg kayak gini yg kutakutkan dan sempat jadi bahan argumenku waktu apply visa J2 dulu akhir 2002. Aku disuruh buka Jilbab. Trus aku bilang, kan peraturannya boleh pakai jilbab, asal kupingnya keliatan…lalu dia bilang, akan mempermudah aku kalau buka jilbab. Trus aku bilang, pasti akan malah mempersulit, karena semua ID ku yg lain berjilbab..kalo gak cocok gimana? masak paspor jilbaban, visa gak jilbababan…hihihi…akhirnya dia manggut2 mengiyakan…kebanyakan dudulnya diplomat2 yg ditempatin di indonesia..masak bisa ditawar2 gitu…dan gak paham aturannya sendiri.iihh..jadi panjang kita bales2an di thread ini ya mbak hihihi…malah jadi ngobrol…makasih atas sharingnya loh mbake….muach!
Hah??? *melongo*ada ya pemeriksaan paspor dengan melibatkan facebook. heran sekaligus lucu. kwkwkwkkwkwwk….Seingatkan, orang Indonesia bisa ke Israel tapi dengan visa yang tidak ditempelkan di paspor alias semacam kertas ketengan. Atau cap yang tidak ditempelkan di paspor melainkan di selembar kertas. nah yang kasusku hampir ditahan di Kanada itu, gara2 jilbab. Foto di paspor adalah foto lama, sebelum aku pake kerudung. Sedangkan di kartu ijo, foto baru dimana aku berkerudung. Petugasnya enggak percaya, karena foto di paspor dengan foto di GC gak sama. Celingak celinguk cari orang akhirnya si petugasnya minta aku buka kacamata dan aku dipandangi lekat2,udah kayak mau nelen aja. Plus ngomel2nya gak lupa. hadehh…
hehe..mirip mirip tapi masih kalah sama Israel siy mbak..kalo Kanada kan berbatasan langsung sama Amerika…ini di Jerman, mbak. Untung bukan pengalamanku..kalo aku pasti udah obvious karena jilbaban..hehehe…Ini konco Indo-Jerman yg mau liburan ke Israel. Doi pake paspor Jerman. (punya dua paspor) Di counter check in udah diperiksa khusus sama tentara Israel. Ditanya apakah baru2 ini ke Indonesia. Doi bilang enggak. (boong sih emang..dia abis ke Indo bbrp minggu sebelumnya tapi pake paspor Ijo. Trus diminta buka account facebooknya di situ. *gubrak* facebook gitu loh….panik deh dia..langsung sms sodaranya untuk hapus2in foto liburannya di Indo yg ada di Facebook sebelum buka di depan tentara Israel itu….gak tau gimana cara dia minta waktunya…pura2 lupa pasword kali..abis itu diperika lagi dong…pas di pintu pesawat…..sampe ngehe..jengkel…dia kapok liburan ke Israel lagi…Gak kebayang kl paspor ijo…syalalala….kali malah lewat ya karena nekat?
kwkwkwkwkwkkw…paspor ijo emang ribet ngurus visa dimana mana. Yang welcome di Asia doang sepertinya ya, kecuali Jepang. Aku pernah hampir ditahan waktu keluar dari Kanada. Dan yang lucu, itu bandaranya masih di Kanada, tapi petugas imigrasinya orang Amerika. Lucu ya. Jadi kita udah diperiksa oleh imigrasi Amerika sebelum memasuki wilayah Amerika. Aneh tenan.
hahaha…*jendul mbak Evie yg lagi manjat tembok –setelah memastikan terlebih dahulu kalo mbak Evie pakai tali pengaman-*:P
Tos!!makin susah, makin menantang, makin asik. hehehehehe
🙂 paspor ijoooo paspor ijoo…demikianlah riwayatnya….tapi sampai sekarang belum ada setitikpun niatan ganti paspor.
ke TKP dah…
Iya Sar, ancur banget. Baca berita mengenai kelakuan DPR, uh ngenes sekali. Gaya hidup hedonis, lebih menilai penampilan dibanding isi.Kalau gak bisa memperbaiki orang lain, kita mulai dari diri sendiri, keluarga sendiri. Komunitas terkecil. Paling tidak, sebagai ibu, kita punya otoritas. Otoriter ya jadinya. Hehehehe…biarin demi kebaikan kok. Ntar kalau dah gede, yang ngerasain manfaatnya kan mereka mereka juga. Memang gak mudah Sar. Mengetrapkan aturan lain dari yang lain seperti melawan arus. Musti punya kuping tebel dan kemauan sekuat baja. Tapi percayalah, kalau niatnya baik dan tujuannya mulia buahnya juga manis.
bener ya mbak, akhlaknya pada caur. Nah ini dia PR yang gak kelar2. Any idea?
yahhh namanya penjajah dimana mana sama aja sih Sar, merampas kemerdekaan. Aku gak membeda bedakan mana Belanda, mana Perancis mana UK. Semua penjajah sama. Coba lihat India, bekas jajahan Inggris, nggak lebih baik dari Indonesia. Korupsinya gila2an, bahasa nasional yang digunakan bahasa Inggris. Masih bagus Indonesia karena memiliki bahasa persatuan sendiri. Indonesia juga lebih terhormat, karena kemerdekaan didapat dengan perjuangan bukan dengan dikasih. Yang perlu dirubah adalah mental orang orang kita Sar.
*tarik nafas panjang dulu*Belanda itu emang negara penjajah terkejam kayaknya mbak. Kalo prancis dan uk, negara bekas jajahannya malah pada makmur.
*tarik nafas panjang dulu*Belanda itu emang negara penjajah terkejam kayaknya mbak. Kalo prancis dan uk, negara bekas jajahannya malah pada makmur.
waduh ya jangan dong kalau diganti palu arit. Udah pas itu dengan Garuda. Mental oknumnya aja yag perlu dibenerin.Undian Green Card ya? Itu betul ada kok, program resmi yang diadakan oleh pemerintah USA. Tapi tetep musti ati ati supaya gak masuk ke website yang salah. Aku pernah menulis di jurnalku, karena sepupuku pernah hampir ketipu. Ceklik disini http://enkoos.multiply.com/journal/item/207/Hampir_tertipu_jutaan_rupiah
besok2 lambang Garuda diganti palu arit aja kali ya hehe…Om, saya suka baca iklan undian visa Green Card. itu maksudnya apa & beneran ga ya?
jiyahhhhh, ngiming2i. mintakkkkkkkk
masih sehat, ALhamdulillah*melet*
seneng ae moco ceritane mbak evi iki,tapi sek yo……..aku tuku kelanting karo blendung dhisik nang pasar………..
Hiyyy, gelem2e gatot bekas aku, gek umbelen lhooo*tuku gatot nang pasar aaaah*
yo ora iso no. wis kadung mlebu weteng*elus elus weteng kewaregen.*
Nyomot balik, sak cething
wis kadung nyomot. nyomot kok sak piring. ngrampok kuwi.
Ndak boleeeeehh, *nutupi pake helm*
minta gatotnya..
wadohhh kumplit. istimewa pake telor dong mbah
nunggu crita selanjutnyaaa*ngemil gatot*
penuh perjuangan dan air mata dan premanisme adalah sarat penuh makna Via. wakakakak
kwkwkwkwkw….lugas karo preman beda tipis yak.aku nggak ngerti juga mbak, ngurus visa ke USA lebih susah dari dulu atau enggak. Berdasarkan pengalaman temenku barusan, gampang banget sekarang. Nggak ditanyain macem2. Ini visa kunjungan biasa kan ya? Bukan visa bisnis atau visa ijin tinggal toh?
mbak, kalo sekarang ngurus visa ke USA tambah angel ya? pengin sekali-sekali nyebrang :)hehe njenengan ki kalo nulis khas, lugas 🙂
beda negara beda aturan. aku dulu ngurusnya di US, lebih dari lima bulan. Tapi ggak seribet ngurus visa kunjungan biasa yang sampe melibatkan senator segala. Aku pake ngamuk2 juga di depan loket Konsulat Amrik. Sampe hampir digeret petugas keamanan. qeqeqeqeqeq….duhhh, kelakuan preman gak juga mandeg gini sehhh.
nunggu cerita selanjutnya *anteng* :)dulu saya ngurus PR lima bulan dapat mbak, alhamdulillah. ngurusnya dari Indonesia, gak pake wawancara segala..hehe tapi beda negara beda peraturan yo 🙂
emang dongenganku sarat makna? kayaknya salah baca deh. yang ada sarat emak, secara yang nulis emak emak. qeqeqeqeq….
ha..ha.ha.daku suka dongengan yang sarat makna dan sarat omelan..wakakakakak
aku gak janji loh, kan bilangnya kalau ada waktu. jadi kau gak bisa tagih tagih, apalagi kalau gak ada rantangan puyunghai. xixixixi…
Akhirnya…he.he.he.legah.Cinta memang butuh pengorbanan yang tulus, daku tunggu serial ASnya.he.he.h.e
go abroad kan nggo ngentek2i anggaran. tujuane ra jelas, guwayane athik ngomong studi banding padahal ming nglencer.Gak cuma orang DPRnya, diplomatnya juga ada yang begitu, meskipun gak semua. aku ada kenalan diplomat, wah gemagus men. gaya sok ngaturnya dibawa kemana mana. padahal sejatinya mereka itu mustinya yang melayani rakyat, bukan kita yang ngladeni mereka.
hooh ngisin2i mung karepe gemagus ketok sering go to abroad padahal hal2 cilik ngono kuwi malah ra dong
kan koyok DPR sing studi banding kuwi tho? email ae ra gablek.
jenenge wae aji mumpung kok mbak kabeh2 yo serba mumpung 😀
lha mosok kumbahan athik digiles.nek bongsone wong2 ngono kuwi, digiles trek.
hahaha yo jenenge nduwe kebutuhan kadang digiles2
ancen, digawe bancakan. Kurang ajar men.Tapi ra iso Pri, wong ra sido mangkat.
edyan ngurus ktp kok sak mono halah mak, kuwi nggo ngempani petugase po?
ngurus KTP sendiri?lah ini kan diurusin orang. Satu paket dengan pengurusan visa ijin tinggal di Belanda. KTP ini salah satu dari kerempongan surat2 yang harus diurus. Tadinya ngurus sendiri, karena aku ogah yang namanya calo. Panjang ceritanya. Mending baca dari awal deh, biar paham.
tapi gak masuk akal banget sampe 15juta?? Dibagi buat bancakan brapa orang tuuh? Aku ngurus ktp cuma 25 ribu
Duitnya kan dibagi bagi. Kasarnya, buat bancakan. Tapi kami nggak mau, wong gak jadi berangkat.
ngurus KTP 15 juta?! Ckckckc.. KTP nya dari lembaran emas yaah?
mungkin dia ya ?aq di ceritain sm mereka..
Geert Wilder ki terkenal buanget. Dan sangat membenci Islam. Tapi juga gak disukai orang sana, itu yang aku baca sih.
emboh sopo jenenge ..wong asas diskriminasi di larang banget , koq akhirnya urusan Visa malah kita yg kena diskriminasi..gak konsisten ..
Sapa Er?Geert Wilder bukan?
Emberrrrr.Eh mbak, kalau ngikutin logika negara negara lain yang juga penjajah, biasanya negara bekas jajahan lebih mudah untuk appy visa di negara negara yang tadinya menjajahnya. Setahuku Perancis yang begitu. Aku pernah ngalami sendiri. Pas mau apply visa ke Senegal, bingung mau apply kemana secara di Surabaya gak ada perwakilan negara Senegal. Tanya ke CCF, ternyata bisa apply disana. Senegal kan bekas jajahannya Perancis.
Visa bisnis beda dengan visa ijin tinggal. Kami di Belanda kan bukan apply visa biasa. Kalau Tampah ngikutin ceritanya dari awal, bisa ngerti kerempongan apa yang kami alami.
Iya nih mbak. Tapi asik, ada cerita. Kalau ganti kewarga negaraan, ceritanya lempeng lempeng aja.
sebelum resign, udah lama dapet tawaran dari mantan bosnya. Setelah lama mikir, akhirnya diterima. Tapi cuma bertahan setahun, lantas bojoku balik lagi ke perusahaan lama (yang dinyatakan bangkrut tersebut). Perusahaan lama dengan manajemen baru yang lebih rapi. Asiknya lagi, segala macam fasilitas semasa kerja suamiku yang udah lebih dari 25 tahun gak ilang.
sejak byk Maroko dan sodara2nya dr TimTeng dan Afrika, smuanya dipersulit Mas..bahkan thn kemaren ada anggota dewan yg bikin aturan Muslim akan lebih dipersulit masuk ke sana..tp dia gak terpilih…krn diskriminasi..
Londo ki emang penjajah…
so far aku lantjar djaya tuh dapat visa bisnis ke Amrik (5 tahun) sekali datang langsung approve. malah baru tahu kalau ke Belanda lebih ribet, setahuku EU lebih gampang daripada Amrik.
paspor ijo oh paspor ijoooooo
wah, trus skrg suami lg nyari kerjaan lg?eh btw, aku blum ngikutin ceritamu dr awal mbanext time yah ^^