Jan Burres, si rubber tramp berada di Alaska, tepatnya di bus nomer 142 yang menjadi shelter terakhir Chris McCandless. Bukan cuma Jan tapi juga Wayne Westerberg dan kedua orang tua Chris. Mereka berkumpul disana untuk menandai selesainya buku “Back to the Wild: The Photographs and Writings of Chistopher McCandless”
Sekedar pengingat, Chris adalah pengelana Amerika. Seorang mahasiswa berotak cemerlang yang meninggalkan comfort zone demi mengikuti ambisinya, hidup di jalanan. Sedangkan Jan Burres adalah seorang hippies yang ditemui Chris di perjalanan selama berkelana. Dan juga Wayne Westerberg yang sudah dianggap orangtua oleh Chris.
Buku tersebut akan dirilis bulan Juli 2011 di situs Amazon. Membaca prolog dari buku tersebut di majalah Outside terbitan Juli 2011 (yang tiba dirumah saya tanggal 10 Juni 2011), banyak sekali yang belum terungkap dalam buku maupun filmnya. Ini dikarenakan segala dokumentasi ngendon di bank dan bapak ibunya Chris tak mau mengutak atik. Terlalu sakit bagi mereka untuk menerima kenyataan kehilangan anak lelaki satu satunya dengan cara seperti itu. Hingga akhirnya Jon Krakauer (penulis buku Into The Wild) memberitahu Walt (bapaknya Chris) bahwa sebuah majalah merilis beberapa foto McCandless tanpa ijin.
Hal ini menyadarkan orangtua Chris bahwa menyiarkan tulisan tulisan dan foto foto yang tersimpan selama ini mungkin adalah jalan yang diinginkan Chris untuk menceritakan kisahnya dari perspektif Chris sendiri.
Saya pernah menulis review Into The Wild di kolom review, dan sekarang saya penasaran bagaimana sisi Chris dari perspektif keluarganya. Majalah Outside adalah majalah dimana Jon Krakauer menjadi redaktur dan menugaskan Jon Krakauer untuk meliput kematian Chris lima bulan setelah kematiannya. Berlanjut dengan investigasi selama berbulan bulan dan menghasilkan buku Into The Wild yang dirilis tahun 1996. Sepuluh tahun kemudian dirilis film berjudul sama yang diproduksi oleh Sean Penn.
Ini adalah cover depan majalah Outside bulan Mei 2011. Yang bulan Juni dan Juli 2011 belum ada versi online, meskipun saya baru saja dikirimi edisi Juli 2011.
cleguk cleguk.
Yo mrene lho Mbak lek pengen ngicipi pastele Lala…maknyus temenan lho*ngiming2i*
gak doyan molen. enakan pecel ambek pastele Lala.*koyok wis tau mangan pastele Lala ae*eh terbite wulan ngarep cak.cover depannya koyok ngene:
Dadi penasaran malihan…ngenteni sik aaah*mangan pisang molen*
Ketokane ngono. Soale kan pelakunya langsung yang bercerita, masiyo wonge wis dud.
Oooo…malih menarik ae ceritane
Dudu terusane cak. Tapi kumpulan foto2 dan surat2nya Chris yang dirangkum dalam satu buku.
Sik terusane sing ndisik yo Mbak?
Iya. foto fot dan surat suratnya Chris.
Gak tau. Yang jelas gak ada hubungannya ama Chris dan bukan bapaknya Chris. Tintin gak baca keteranganku, kan udah kukasih tahu itu cover majalah Outside bulan Mei. Sedangkan tulisan mengenai bukunya Chris ada di edisi bulan Juli.
bulan depan baru launching
sama sama. bulan depan baru launching.
jadi ini buku-nya nanti ada foto2nya Chris juga Mbak Evi? menarik nih…moga2 cepet di launch di jakarta 😀
aahh chris.. masih suka mewek kalu inget film juga bacanya.. itu yang di cover outside siapa sih? bapaknya chris?
langsung goggling katalog perpust, moga-moga ada 🙂
pengen bacaaaaaaaaa … back to the wild, di amazon jadi bakal beredar ya … makasif infonya Evia
oooooo..bunder.iyo konyol karena kurang pengetahuan. padahal gak jauh dari bus itu ada pemukiman. Tapi yang penting pesennya mas. Kehidupan borju yang membuatnya muak sehingga memilih jalan hidup seperti itu. Musti banyak belajar dari nelayan Indonesia atau suku bangsa asli Amerika (Indian) tentang survival.
kisah e ki rodo konyol ngono… si supertramp harus ko-it dengan cara seperti itu
Rodo piye piye??kalimatnya bersayap. hehehehe…
Into The Wild ki kadang aku ngrasakke kok rodo piyeee ngono ceritane ya hihihi
Silakan. itu gambar cover majalah Outside.
xixixixixi….monggo. selak totoppp
Gambarnya keren,ikut menyimak boleh?
tinggal sik mbakkk….iki hudu monroyal yaaa…. alpamat totoppppp…. :))#asli aku teteup ngakak jee…
nangkene ya ana kok sing 24jam, tapi indomart hudu alfamart (buen sengaja nyebut merk)…masalahe kuwi lengkapan alfa daripada oindo je Ndrii….
gelem i? *eling logat Malang*
jiaqaqaqaqaqaqa….kejengkang. awakmu nek ngomong kuwi, selalu kelingan ekspresi koncone Menik sing lambene melu methot2 mengikuti cengkok Jowo. huahahahahha…
bantale cilikkkk, sik ketok irunge :))
cedek omahku ono sing buka 24 jam masnitip a?hihihi
waah…mantapp nih … (masukin roti sumbu dlm tas+piring2nya, wedang jahe-nya disedot pake selang)
hemmmmpilem yaaa, bingung meh komentar apa…..wis mending nang ALfamart wae lahh, selak tokone totop jeeeee…… :))
iya gak kuklik linknyasempet baca yang di “jalanan”nya tapi gak ngeh :))*)tutupan bantal, kisinan :))
hehehehehe….kan wis tak wenehi link tentang review film Into The Wild. Gak diwoco yo?http://enkoos.multiply.com/reviews/item/3
salah berarti hihihi isin jeh :”>aku kira ttg presenter alam liar itu lho…
opo tho kok acara hewan hewan?itu kisah perjalanan jeh. bukan mengenai hewan hewan.
yang acara hewan-hewan itu ya mbak?
Ketoke ora.
iya betul sekali. Tepatnya di dalam bus rongsok gak jauh dari Taman Nasional Denali, Alaska.
Kang Eddie teko ra mbak?
Kang Eddie teko ra mbak?
mba, Chris ini yang meninggal di hutan bukan?
*suguhin roti sumbu dan wedang jahe*:D
numpang baca…mbaak… ^_^