Bukan sambungan dari cerita ini: [Lebaran di perantauan] Medan, Sumatra Utara (1) dan cerita yang ini: [Lebaran di perantauan] Medan, Sumatra Utara (2)
Benang merahnya, sama sama bercerita tentang pengalaman saya sebagai perantau yang merasakan Lebaran di tempat saya merantau.
Cerita tentang Lebaran di Shanghai sudah pernah saya posting di awal awal saya punya Multiply, tapi sekarang saya pengen bercerita lagi dengan tambahan dan editan di sana sini.
***
Tidak terlalu sulit menemukan mesjid di kota megapolitan Shanghai. Pada saat kami bermukim di sana tahun 2004 – 2005, ada sekitar 6 mesjid dan hampir semuanya sudah pernah saya datangi. Mesjid mesjid tersebut adalah:
1. Mesjid Fu You Lu.
Sumber foto: Kellen Parker

Sesuai dengan namanya, mesjid ini berlokasi di jalan Fu You. Lu (路) dalam bahasa Mandarin artinya jalan. Tempatnya di dalam areal Yu Yuan Garden, yang sering jadi jujugan turis. Di mesjid ini pula anak saya Menik belajar mengaji setiap minggu, karena imamnya bisa berbahasa Inggris.
2. Mesjid Jin Xin Lu
Enggak inget pernah ke mesjid ini atau belum. Googling di internet, gambar mesjidnya juga asing. Sepertinya belum pernah ke sana.
3. Mesjid Songjiang
Sumber foto: www.uwtravel.com

Lokasinya di luar kota, tepatnya di district Songjiang. Pernah satu kali ke sini. Perginya rame rame dengan kawan kawan Chinese Muslim yang sering saya temui di mesjid Fu You.
4. Mesjid Pudong
Sumber foto: www.cinb2b.com

Mesjid ini relatif paling gres dan satu satunya mesjid yang terletak di kawasan modern Pudong. Sebagai informasi kota Shanghai terbagi dua secara imajiner oleh Huang Pu. Pu (普)dalam bahasa Mandarin adalah sungai. Sebelah timur adalah Pudong (浦東) yang secara harfiah berarti bagian timur sungai. Sedangkan sebelah barat adalah Puxi (浦西) yang tentunya berarti bagian barat sungai. Nah Pudong adalah kawasan yang relatif baru dimana banyak sekali fasilitas kota modern berada termasuk bandara Pudong dengan kereta magnetnya, perkantoran dan gedung gedung pencakar langit. Sedangkan Puxi adalah kota lama.
Kembali ke cerita mesjid Pudong, saya pernah beberapa kali ke mesjid ini. Tempatnya bersih dan luas. Ada butchernya juga.
5. Mesjid Xiao Tao Yuan
Sumber foto: www.seeshanghai.net

Seperti namanya, mesjid ini berlokasi di jalan Xiao Tao Yuan. Termasuk mesjid kuno. Disinilah saya beberapa kali melaksanakan sholat Ied. Kalau nggak salah sebanyak dua kali. Mudah mudahan nggak salah. Butcher juga ada, tapi saya jarang beli disini karena tempatnya jauh dari apartemen kami.
6. Mesjid Hu Xi
Sumber foto: shanghaiist.com by Kenneth Tan

Lokasinya di Chang De Lu. Setiap hari Jumat ramai sekali, selain karena pelaksanaan sholat Jumat juga karena ada bazaar di depan masjid. Sepertinya disinilah para warga asing melaksanakan sholat Jumat karena banyak sekali wajah wajah asing dengan postur tinggi besar memenuhi jalanan dan mesjid. Jalanan juga macet total kalau hari Jumat karena jamaah yang berhamburan seusai sholat Jumat.
Hampir setiap Jumat saya kemari untuk belanja makanan karena murah2. Ada ayam panggang kuning yang penampilannya aduhai menggugah selera. Tampilan dan rasanya persis dengan ayam panggang Indonesia. Saya biasanya beli sekaligus dua ekor dan ludes hanya dalam dua hari. Enak sih, asin gurih dan mlekoh.
Di dalam kompleks masjid juga ada butcher yang buka setiap hari. Disinilah saya sering pesan bakso. Rasanya wuenak dengan semriwing rasa jahe yang segar. Awal mula saya sering pesan bakso berawal dari ketidak sengajaan. Daging halal banyak yang jual tapi bakso halal gak ada yang jual. Maka itu saya membuat bakso sendiri dengan menggunakan FP (Food Processor) mungil sebesar gelas.
FP tersebut saya plekotho untuk segala macam, ya menggerus bumbu, ya bikin empek2 ya bikin bakso. Lama lama jebol karena memang bukan untuk kerja berat. Namanya juga barang murah. Mutunglah saya. Nyari FP yang memadai, harganya pada mahal. Ya udah beli FP kecil lagi aja. Tetapi untuk bakso saya coba coba menghubungi beberapa langganan butcher saya diantaranya yang mangkal di mesjid Hu Xi ini.
Awalnya mereka menolak, karena membuat bakso hanya pada saat menjelang Imlek. Tetapi demi melihat saya memohon dengan memelas, merekapun bersedia membuatkan dengan minimal pesanan. Oke tak ada masalah. Karena di rumah pada suka bakso, apalagi si Menik. Berapapun penthol yang dibuat, ludes dalam sehari. Selain itu saya juga woro woro ke teman teman yang lain, supaya makin banyak yang order. Kalau banyak yang order, penjualnya ikut senang dan saya lancar dapat pasokan kan.
Sekali pesan minimal 100 penthol untuk saya sendiri. Bagi saya itu termasuk sedikit. Kalau kawan kawan nimbrung order bisa lebih dari 100 penthol. Jualnya bukan per kg tapi per butir. Si Menik kalau makan bakso, sekali makan bisa 2 sampe 3 mangkok dan sekali mangkok 5 butir lebih. Gimana gak cepet abis. Dan memang terbukti bahwa setiap kali saya pesan selalu diterima walaupun awalnya sempat menolak.
Waktu pesan juga lucu, karena bahasa Mandarin saya yang terdengar aneh di telinga mereka sehingga saya harus improvisasi dengan bahasa tubuh. Tetapi karena mungkin saya termasuk sedikit langganan warga asing, mereka sudah hapal dengan order saya. Begitu saya muncul, mereka udah tahu saya bakalan beli apa. Dan yang bikin saya sering senyum senyum sendiri mereka selalu menyambut saya dengan senyum lebar, karena dianggapnya saya pembeli yang lucu.
Gambaran dan lingkungan mesjid bisa dilihat di situs ini: shanghaiist.com
Bersambung
iya mbak… masih baru…
Lebih deket ke THR daripada ke Jembatan Merah. O Pandaan ada juga ya? Sepertinya baru kan?
Ooh yg nomer 1 itu msh masuk lg toh, kirain ya gitu itu bangunan masjidnya..Masjid Cheng ho yg deket jembatan merah itu ya mbak?Di Pandaan skr jg ada masjid Cheng ho loh.. Ya arsitekturnya mirip klenteng jg…
4,5,6 khas masjid ya, mblenduk penthul penthul. kalau yang nomer satu, terkungkung ama apartemen, mesjidnya di dalam. dari gerbang masih masuk lagi kira2 seratus meter. Dalamnya kuno, dinding2nya dari ukiran kayu.Ada lagi mesjid tuaaaa banget, tempatnya di Xian. Kalau gak salah usianya 700tahun. Khas Cina banget. Di Surabaya juga ada mesjid dengan bangunan mirip klentheng namanya mesjid Cheng Ho. Aku dulu nikahnya disana.
Yg nomer 4,5 ama 6. Kalo yg nomer 1 malah ga keliatan ky masjid ya..
Yang mana Dian? Kalau mesjid Fu You Lu, kecil saja sebetulnya.
Bangunan masjidnya gede jg ya..
Hahahaha….lha terus opo yo yang cocok untuk menggambarkan si FP yang dipaksa bekerja keras.
Plekotho…ngakak baca ini.
jauhhhhh mbaak ;-(karena beda jalur gt..
mba evia pembeli yang lucu? emm…. coba dibayangin dulu…. emm… kayaknya iya…hehehe…bakso emang enak ya mba. dulu aku punya langganan tukang bakso. dia tinggal dekat rumah, pokoknya baksonya enak banget. adekku pernah minta diajarin cara bikinnya. tapi sayang, blum sempat diajarin, si tukang bakso udah pulang kampung dan blom balik lagi sampai sekarang. gak ada lagi bakso seenak buatan dia.
ooooo Siwa itu Palopo tho. kirain daerah lain yang lebih deket ke Makasar. Kalau Palopo lebih deket ke Toraja, naik bis dari Toraja sebentar aja ke Palopo. Temenku banyak yang di Toraja.
sekarang terserah mbak ajah..dari makassar bisa lewat bone(nama kerennya bajoe)..bisa jg lewat palopo (nama kerennya siwa) ntaran yaaa ray tanya adik dolo yang kemaren mudik lewat palopo..soale ray cuman fasih kalo lewat bone . 3 tahun kalau mudik pasti lewat bajoe..ga pernah lewat siwa,hehehehe
Turun di siwa ya?berarti kalau dari makasar ke siwa dulu, trus nyebrang ke kolaka. Gitu ya?
palopo masih wilayah sulawesi selatan kok,mbak..siwa namanya..jadi kalau lewat kolaka mau ke makasasr, bilang ajah lewat siwa..
palopo kan di sulawesi tengah kan? 2008 kemaren liwat palopo. banyak kebon coklat. haduh Palopo jauh amat ke utara. berapa jam pelayaran tuh dari kolaka ke palopo?angkutan andalan rakyat Ray. sepeda motor aja masuk, belum lagi binatang peliharaan seperti ayam kambing dan babi. Sapi aja yang belum pernah liat masuk ke bis. Kegedean kali
ohhh,, kalo nyebrang lewat kolaka utara,, biasanya nembus ke palopo..bukannya ke bone ;-)bone ama palopo beda jarak tempuh lohhhh… hehehekendari-kolaka 4 jam perjalanan,,ada kok angkutan umumnya..niat banget mbak diiket d belakang biswkwkwkwkwkk *ngebayangin* ;-p
enggak ngerti wolo apa, lokasinya di utaranya kolaka. O iya lebih jauh dari kolaka ya.ada angkutan umumnya dari kolaka ke kendari? berapa jam perjalanan?angkutan umum di pelosok tuh asik2, karena segala ada. maksudnya penumpangnya. motor bisa nangkring di atap, ada yang masuk bagasi di bis. bahkan diiket di belakang. hahahahahaha…Seru deh pokoknya.
wolo??woloasi?woroagi?kalau lewat wolasi, bisa jg sih,, tapi panjang perjalanan,mbak..ray jg bloom lewat sana kalo ke makassar..cuman lewat mobilmenuju kolaka..karena d kolaka pelabuhan ferinya..
ooo maksudnya selat Bone. Kalau aku liat di peta, dari Kendari ke Wolo dulu baru nyebrang ke Sulsel ya? Ada angkutan laut gak kesananya?
bone masih wilayah jajahan sulawesi selatan…kalo lewat surabaya,, pasti singgah ke makaassar..dan lewat selat bone-laaah menuju kendari..
bone itu masuk wilayah mana?aku tahunya bonebone.
huwakakakakakakak,,,hadeeeehhhkalo ray kentut mah cuman 5 detik doang ;-Doh yaw wesss,,,naek kapal laut sajalah,,dan nikmati gimana terjalnya pegunungan di sekitar bone 😉
Raya kalau kentut lama juga ya, 45 menit. kwkwkwkwkkw.Itu dia yang aku suka kalau naik angkutan laut, seru pengalamannya.
makassa-kendari kalo naek pesawat cuman numpang kentut doang,,,45 menit nyampee,,hihihitapi kalau naek feri,,24 jam ;-Dseru pulaaaakkk,,bisa foto2 d tengah perjalanan,,hehehehe
muter2 gini yang asik. kalau waktunya banyak mending yang naik ferry. ada situsnya gak? kalau DLU, nyampe ke Makasar doang. Makasar Kendari yang belum tahu naik apa aja bisanya. Kalau pesawat mah gak usah ditanya, banyak pilihan.
setauku sih emang cuman pelni doang..kalau via feri..muter ke palu dulu baru nyampe makassar..
Amiin!!!!Surabaya Kendari ada transport laut gak? Jangan saranin PELNI deh. Ogah. DLU atau yang lainnya aja.
hahahahaha..oh iyaaa yaaakh ;-Dselangkah lagi baru bisa nyentuh surabaya,amiiiinnnnn ;-D
eh, bukannya surabaya lebih deket ketimbang jakarta?mestinya nulisnya gini: makasar aja belum keinjek apalagi surabaya. itu kalau belum nginjek makasar.
jangan ngomongin surabaya sama ray dong,mbak ;-(jakarta ajah belom ray injek ;-(
Arsitekturnya khas banget ya Ray. Seperti mesjid Cheng He di Surabaya
mesjid nomer 3 tuh keren bangeeet,,,kayak kerajaan2 gt yaaak? ;-D
Hehehehehe.
Hua..ha.ha.. kalo disini udah rusuhhhhhh…ha.ha.ha.
enggak sepertinya. Yang mesjid Fu You itu persis menghadap pasar dan depannya ada billboard iklan baju dalam wanita. Hehehehe.Kalau di mesjid di Xian iya ada toa karena letaknya di perkampungan muslim
semua mesjidnya nggak keliatan pake Toa raksasa ya ?.he.he.he.
hehehehehe…Iya, bak dalam bahasa Mandarin babi. Aku lupa apa ya bahasa Mandarinnya bakso sapi. Udah lama mas, 6 tahun silam. Kalau daging sapi niu rou (gitu bunyinya, tulisannya mbuh)
Mas, bisa beli bakso (dalam bahasa Mandarin).Mbak, disini jualan daging halal, kalau nyari babi disana saja
aku tadi nyomot dari mangkoknya sapa ya?hihihihih
Cuma 2 penthol tp guede2 basonya, kenyaaang.. 🙂
*comot penthol 10 biji*
Aku lg makan baso lho mbk evie.. *pamer* :p
Aduh berapa ya? Maap lupa, itu kejadian 6 tahun yang lalu.
berapa harganya 100 pentol bakso?
pssttttttt….*bisik bisik* jangan rame rame
balada mbeleh pitik di pasar gak diceritain? 🙂
hihihihihi.pstttttttttt…cukup dibayangkan saja.
mbak ini artinya apa? banyak nyempil2
menik bisa dong bahasa cina?
pantes kemaren foto baksonya kerenkeren, pake pangsitnya segala.. di cina baktonya beneran dibantingbanting ga? apa fp doang?
kalimat iki kudu diperjelas lebih terperinci, Mba’…..kira2 apa yg tlh Mba’ Evia lakukan selama bertransaksi jual beli? :p *kaburrrrrr*
hahahahaa…nggilap tersaput lengo. bahasanya Umar Kayam. Sama seperti maknyus, yang mengenalkan pertama kalinya adalah Umar Kayam.
Mlekoh itu apaaa ya mbak? (Nggudo.com) Xixixiixixi… :))
anakku durung kuliah woyyyyyyyyyyyyyyy.mbokne lagi sekolah TK. xixixixixi
enak’e ae. aku dudu koncomu, mongo ra edyan.aku kan mahangsiswamu. xixixixixixixi…
program sister city ya maksudnya? Aku gak mudeng sister city tuh kayak apa ya. Mengenai investor, gak mudeng juga. Dulu yang gencar narik investor si Dahlan Iskan waktu masih pegang Jawa Pos. Entah sekarang setelah jadi petinggi PLN.
gimana nggak bawel hah….anak dah kuliah aja emaknya masih gak lulus lulus tuhh… (padhal aku malah rak sekolah ik hihiihi)
wakakkaka…mulakna kancane ya edyan kabyeh yaa…:))
ehhmm..kalo biicara Shanghai ku jadi inget ada cerita sejarah pertukaran kota ya mbakk…dimana dulu ada semacam (entah) pertukaran atau pemerataan suasana kota.Kota yang awalnya ramai dah padat, lalu ada program pemerintah mengangkat kota yang sepi dan kumuh, dan justru saat ini lebih berkembang yang kota tertinggal itu yakk..??pernah denger takk…???*oh iya,sedikit tambahan infoh, Untuk saat ini keknya bakalan banyak investor dari Shanghai, Guang Zou yang ada di ngendonesyah ini lho mbakkkk….. Utamanya mengenai rencana otorita jembatan Selat Sunda tuhh….hemmmm #gelenggelengkepala
kan dosennya sarap. Menik udah SD klas 3 coy waktu di Shanghai itu. O belum aku kasih tanggal dan tahunnya ya. Pantesan nanya. Oke deh, aku edit.Ah ada kok tahunnya. Tahun 2004 – 2005.
Udah dipisah jadi 4 paragraf pak.*dosen bawel*
#eaaaaaa,malah cengengesann…!! huhh…didepan dosen itu harus khusuk dan tumakninah, jangan malah cengengesan, ini bukan mata kuliah seni tauk..!#mentheleng~ohhh jadi di Shanghai dah ama keluarga taa, itu kembang lombok menik arane juga dah nongol taa.. :))
hahhh…akhire kelar juga bacanee…Eh tolong Karya tulis ini direfisi bagian tuliasn bawah itu yaa…? paragrafnya disusun lagi agar pembaca bisa hidmat bacanya. sayang-sayang amat cerita begini pembaca pada ogah2 an gara-gara tulisane impel-umpelan kek ngantri nerima zakat pitrahh…ttddosen pembimbing lagi:))
demen banget. Kenapa sholat Ied paling jauh? Tunggu aja lanjutannya. hehehehehe
kan tinggalnya sekeluarga. bukan aku sendiri. aku suami dan anak.wekkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk *melet dowo sak dowo dowone*
kamiii…??siapa aja tuhh..? Mohon diperjelas pemaparan anda…!!! ttddosen pembimbing:))
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
btw, itu solat ied kog di mesjid paling jauh? bukan paling dekat?
bobok kesini dulu.. ternyata suka bikin bakso yaaaaa.. mata udah 5watt..
Tintin katanya bobok. Xixixixi…ketangkep basah ni yeeeee