Sambungan dari cerita ini:
Akhirnya diputuskan mengundang kalangan terbatas saja. Yang penting semua komunitas yang saya kenal terwakili, dari berbagai bangsa dan berbagai agama. Mulai dari komunitas teman teman kantor suami, komunitas Cina Muslim, dan tentu juga komunitas Indonesia.
Bukan maksud kami kami pilih pilih tapi karena tempat dan tenaga yang terbatas. Komunitas Cina Muslim adalah teman teman dari mesjid Fu You Lu dimana saya sudah sangat mengenal mereka, diantaranya adalah imam masjid dan keluarganya yang anak anaknya sebaya dengan Menik.
Mulailah saya mengatur persiapan seminggu sebelumnya. Makanan yang disediakan tidak semuanya buatan saya. Ada sumbangan dari teman teman seperti martabak telor dan puding. Juga ada bakso yang didatangkan dari Indonesia. Untuk menu lainnya, tentu dong ketupat dan teman teman setianya harus ada. Saya memesan ketupat dari seorang teman dan tentunya menggunakan janur. Ogah ah kalau pakai plastik, nggak seru.
Untungnya janur banyak di jual di pasar bunga dan untungnya lagi ibu si teman yang mahir bikin ketupat ini sedang berada di Shanghai jadi nggak susah susah deh. Supaya nuansa Lebaran ala Indonesia semakin terasa, saya minta disisain ketupat kosongnya untuk hiasan disana sini yang ternyata kagak disanggupi, cuma diusahain kalau bisa. Katanya “bikinnya susah euy.”
Ngulak ngulik di internet, nemu juga cara bikin ketupat. Sayang gak saya simpen linknya. Mulailah saya asik mengotak atik pita dimanapun berada. Ya di bis, ya di rumah, ya di jalan. Alhamdulillah akhirnya bisa setelah beberapa hari asik berkutat. Tanpa menunggu waktu lama terpasanglah ketupat pita disana sini. Sekarang urusan teman teman setia ketupat, seperti sambal goreng hati dan sayur manisa (labu siam). Udah dua itu aja teman setianya. Sengaja nggak bikin opor ayam karena masakannya pada bersantan semua seperti sambel goreng hati dan sayur labu siam, biar nggak eneg. Tambahan lainnya adalah sate ayam, menu yang selalu laris bila dihidangkan di acara acara Indonesia.
Untuk cemilannya saya membuat risoles, pastel, bika ambon dan brownnies. Sebagai penutup dan untuk seger segeran saya menyediakan buah buahan segar dan membuat es dawet. Isi pastel dan isi risoles dipersiapkan sehari sebelumnya dan pas hari acara tinggal bikin kulitnya saja. Begitu juga untuk brownies, bika ambon dan es dawet dibuat beberapa hari sebelumnya.
Untuk segala daging, saya beli di tukang daging langganan tempat saya memesan bakso. Urusan beli daging halal emang rada ribet di Shanghai, apalagi yang namanya jerohan. Tapi bukan berarti susah karena saya punya beberapa langganan tukang daging yang biasanya jualan di mesjid mesjid besar. Saya memesan hati sapi di tukang daging di mesjid Hu Xi karena mereka tidak menyediakan stoknya. Kalau ada yang pesen baru mereka siapin. Ternyata hati sapinya masih suegerrr banget. Saking suegernya, si hati masih hangat lho. Sapinya baru disembelih kali ya.
Untuk bahan sayur labu siam, rasanya lebih afdol kalau dikasih pete dan krupuk kulit. Untungnya beberapa minggu menjelang Lebaran ada kiriman harta karun dari ibu berupa krupuk kulit mentah, daun salam, tepung instan Pondan untuk lapis Surabaya dan bika ambon, bawang goreng, bawang putih goreng, kripik ceker ayam, wuah banyak deh pokoknya. Teman teman yang hadir pada kalap mengetahui bahwa di sayur labu siam bertebaran banyak pete.
Kalau sedang beruntung, di supermarket khusus ada juga pete yang didatangkan dari Thailand, baik yang sudah dikupas ataupun yang masih dalam selongsongnya. Supermarket khusus tersebut adalah Pines the Market Place. Waktu itu, Pines adalah satu satunya supermarket yang menyediakan kebutuhan para ekspatriat di Shanghai. Saya yang sering belanja disana karena memang butuh dan lokasinya dekat dengan sekolahnya Menik, mudah dihapal dengan beberapa petugas bahkan hingga pemilik supermarket. Pegawainya memang orang lokal tapi pemiliknya dari dari Singapore dan Malaysia. Karena sudah kenal, saya bisa pesen apa saja yang sekiranya di toko mereka gak ada.
Tentang pete ini ada cerita lucu. Seorang teman yang hadir di acara rumah saya tersebut pengen sambel pete. Karena pete adalah barang langka, bahasa Mandarinnya mboten weruh. Ngerti bahasa Inggrisnya gak menjamin bakal bisa ketemu, wong ini bukan negeri berbahasa Inggris. Bertanya lah si teman ini ke saya dimana bisa mendapatkan pete di Shanghai. Saya beritahu nama tokonya tapi saya sarankan mendingan telepon dulu sebelum kesana, karena barangnya belum tentu ada. Saya yang sering mengunjungi toko tersebut karena dekat dengan sekolahnya Menik, menelpon kesana apakah pete ada. Si penerima telpon yang orang lokal nggak ngerti, bertanya balik ke saya pete itu di daftar katalog nomer berapa. Karena pete termasuk barang baru, jadi belum tercetak. Saya akhirnya minta ngomong sama orang Singapore yang cukup banyak bekerja di toko tersebut. Dan bingo!!! Tanpa penjelasan panjang lebar si Singapore ini me
ngerti. Malah dia tanya balik ke saya “The one that has strong smell, right?”. Hihihihihi….malunya. Cewek cewek nyari barang bau. Belum tahu dia enaknya pete.
ngerti. Malah dia tanya balik ke saya “The one that has strong smell, right?”. Hihihihihi….malunya. Cewek cewek nyari barang bau. Belum tahu dia enaknya pete.
Tadinya saya enggak suka pete. Di sayur labu siam yang saya masak tersebut, petenya lumayan banyak. Sengaja memang karena banyak teman yang saya undang sering rasan rasan pengen pete. Tanpa sengaja petepun kesendok dan hap masuk mulut meskipun saya sudah berusaha menyingkirkannya. Ternyata haujek sen cing ping. Tapi saya nggak mau makan banyak banyak dan sering sering. Bikin kentut bau.
Acara berakhir sukses, makanan banyak yang tandas, teman teman senang semuanya. Puas rasanya bisa mengadakan kupatan sendiri dengan hidangan yang sebagian besar buatan sendiri. Hikmah yang saya dapatkan, pada saat kepepet, segalanya menjadi mungkin kalau motivasi dan keinginannya cukup kuat.
Selesai.
Berikutnya serial Lebaran di Amiriki Similikithi. Kalau gak males.
kwkwkwkkwkwkwkwk…..masukarea kerjanya di sumur. xixixixixi
Tengpres? Sodaranya tengtop yak? Ha…ha…ha.
Haahahhaa…molor molor, emangnya kabel diolor olor. Repot? Kan ada tengpres (tetangga presiden)
Udah jadi presiden APJ sama yang molor2 itu… apa gak kerepotan nantinya?
aku tak jadi presiden ya kalau gitu?Presiden ketoprak. kwkwkwkwkwkw
Hi…hi…hi… maunya sih. Tunggu presidennya ganti deh..ha…ha…ha.
mudik ae. mesisan adoh. kangen ndeso, kangen keterpencilan kangen kesederhanaan. heheheheheh.
Mbak, baik ke NYC atau Florida sih teteup aja bisanya tahun depan deh… itu juga kalau ada rejekinya…he…he…he. Pan baru kemaren aku ke sono.
hoadoh…..timbang ke florida aluwung ke new york aja.
Aku gak jamin suamiku mau mbak. Dia lebih gak tahan dingin dibandingkan aku soale. Lemaknya kan juga tebelan aku. Hua…ha…ha. Kalaupun mau jalan, mungkin ke selatan aja, Florida misalnya. Tapi kalau meninjau kantong sih kayaknya gak bisa…ha…ha…ha. Makanya bingung deh.
Sebetulnya gak papa jalan2 pas winter, yang penting pake baju hangat. Kalau jalan2 pas winter, gak desek2an seperti waktu summer. Winter break besok ini tah? Dari Duluth ada pesawat langsung ke Chicago. Tak itik2 bojoku sik. qiqiqiqiiqiq…
Paling bisa ya winter break yo mbak? Tapi males kalo ke tempat2 duingiiiin…. gak nyaman mau jalan2nya.
Iya ya..Piye enake? Mosok ngenteni Lebaran.
Keliwatan postingan sing iki jeeee. Mbak… tahun depan lebarannya pas summer kan? Eh mau pulkam tapinya ya? He…he… ya gak bisa aja ketemuan.
yg paling ngerti yo bahasa kalbu mbakyu,hahahahaha………………
Paling enak yo nggawe dewe. Pondan itu isinya ya sama saja. Campuran tepung dan gula.
Merk Pondan ini banyak diminati kalo diluar negri. Paling enak apa ya Pondan itu?
kalau gak ada bawang merah, pake bawang bombah warna merah. Lebih nendang ketimbang bawang merah.*bukan nendang jaran*. kwkwkwkkwmbuh asal mulane piye kok ditendang jaran.
hehehe istilah ditendang jaran iku asal muasalnya piye yo mbak * dadi melu penasaran* :)pagi ini dah ngeces pengin praktek resep njenengan, semua bahan ada kecuali pete (bisa diskip dulu), dan bawang merah huaaa….gak punya stok. mo keluar kog hujan. sik nunggu hujan reda dulu ah, baru ke kim hoa beli bawang merah 🙂
hahahahahahahaa…..
Mudah2an enggak males.
lebih wangi mungkin ya, karena pandan bau wanginya khas.
pete itu bahasa inggrisnya dibaca pit. 😛 kikikik…
seru ya lebaran diperantauan..ditunggu cerita lebaran di negara om sam ya
Rasanya beda dgn yang dibungkus janur. Benar dari daun pandan, dan ukuran ketupatnya memang kecil-kecil.
mau datang, ya datang aja Ded. Makanan mending beli kalau di Indonesia.
kpn Lebaran di Indo?jd pengen data g neh hehe…
sakno sing gak doyan pedes, bisa gidro gidro kepedesen. hehehehehe..kalau mau, cabenya dirajang alus trus ditumis dengan bumbu halus.
terasinya masuk ke tumisan biar ikut kegoreng. Rasanya makin nendang *emangnya pernah ditendang jaran?*
nanya lagi, jadi bumbu halusnya gak pake cabe ya? cabenya diutuhin aja, biar diklethus dhewe hehe…
hihihi kebetulan semua bumbu tersedia disini termasuk pete nya. itu terasinya masuk di tumisan gitu ya mbak, dipanggang bentar gitu sebelum ikut ditumis?
bumbunya gampang, banyak tersedia.bawang putih, bawang merah, garam, gula digerus. Trus ditumis dengan sereh, daun salam dan daun jeruk dan geprekan laos. Setelah harum tuangkan santan encer. Kasih lombok rawit utuh dan udang kecil2 utuh. Tunggu sampe mendidih. Baru kasih rajangan labu siam. Kalau suka, kasih telor rebus dan tahu goreng. Jangan lupa pete kalau suka ya. Petenya digoreng sebentar trus dicemplungkan ke sayurnya. Slurppp enakkkksAku lagi bikin sayur labu siam nih. Makan pake nasi anget, sedappppp.Eh jangan lupa kasih terasi dikit biar lebih nendang.
mbak evi, share resep sayur labu siamnya dong…., minggu depan mo ada beberapa keluarga muslim temen suami ke rumah, bingung masak apa, kayaknya pengin bikin lontong plus sayur labu siam itu salah satunya…
biar gak mbrojol mbak
Kenapa pake aluminium foil mbak?
Hahahahaahhaha….kebayang rekkk pasti mblukek secara mbak Ari ra doyan duren. Aku yang gila duren aja pusing kalau ada duren di mobil.
Iya mudah2an gak males nih. Tunggulah sambil makan emping dan mente biar gak capek. Belum tentu juga bulan depan ditulis. Hahhahaha
Rasanya agak opo mas Farid? Daun pandan atau daun kelapa tua? Yang saya incipin di Toraja itu sepertinya daun kelapa tua.
makkhansa bisa bikin ketupat, tapi sayangnya gak ada janur buat bikinnya. paling banter bikin lontong pake pressure cooker biar cepet, dibungkus daun pisang, trus dibungkus alumunium foil, sejam jadi deh lontongnya 🙂
hahahaha ini sama aja ama temenku yang suka usil sama aku habis makan dureeeeeen… pernah aku pulang kantor baru mundurin mobil mau keluar tiba2 dipanggil sama dia belagk mau ngomong seriusssss banget, aku buka jendela trus dia bilang gini: “gini ri…. hoeeeeekkkk” tiba2 glegekan kuenceng bener menghamburkan aroma duren yang bikin bete itu… ya langsung kutendang keluar dia huahahahaha… alhasil sepanjang jalan aku buka jendela biar baunya ilanggg…iya krupuk jengki mah ga bikin napas begitu deh mbakkk…
Semoga gak malas*Mantengin dashboard nungguin serial Amriki Similikithi*
Langsung ngecess ….
Coto Makassar, makanan favorit saya tuh.Kalau di Makassar, umumnya ketupatnya bukan dibungkus pakai janur, tapi pakai daun pandan yang gede, ketupatnya jadi harum dan rasanya agak.
Betul pak. Disini adanya pete frozen, atau pete di botol. Baunya gak sekenceng pete seger, tapi tetep haujek sen cing ping.
ooo paha doang bisa ya. ntar deh kapan kapan mau nyoba. thanks Tin.
jadi maksudnya, krupuk jengkol masih ada aroma jengkol tapi kalau dimakan gak bikin napas bau jengkol?aku trauma banget ama jengkol. Dulu waktu kerja di Duri, temen kerjaku yang mejanya persis di depan meja kerjaku hobi makan jengkol. Yang paling kenceng kalau bulan puasa. Di kantor klangopan mulu, napasnya bau jengkol. Kalau dibilangin bukannya brenti malah sengaja klangopan depanku. Huidihhhh….Minta dijitak.
Di luar negri pete selalu jadi rebutan.Termasuk para cewe!
pake paha ayam ato dada ayam saja, ga perlu ayam utuh kog kalu buat bertiga…. dan ayam gilingnya ku campur dengan daging sapi giling.. kalu daging ayam doang, ga enak loh, keras gitu banyak guratgurat.. ato ayam pake tahu..bisa dibilang ku sebener jarang makan ayam.. yang di rumah sering makan ayam.. suka minta request ayam kodok, kalu buat berdua, ku bikin sayap ato paha aja, tergantung ada di freezer, bukan ayam utuh.. paling enak di kukus dulu baru di panggang.. pernah ku panggang ternyata tengahnya masih mentah, panggang lagi eh bawahnya gosong.. jadi belajar deh..
sma sekali gak bikin bau hihihitetep ada aroma2 jengkol kalo kerupuk mah…tapi gak menyengat heheeeedulu sering nitip sama mas tianarief tuhhhhhh deket rumahnya ada yang jual soale hehe
gampang kalau bahannya pas. Ayamnya kan gak bisa sembarangan, harus yang umurnya pas dan dari jenis ayam kampung klau gak salah. Disini gak bisa beli ayam hidup, kecuali kalau beli di country. Jauh.
gampang loh ternyata.. pertama bikin langsung sukses (10 tahun yang lalu kalu ga salah), eh ga lama ada pesenan dari sodara, sejak itu selalu ada yang pesen.. cuma ayam kodok dan nastar, itu doang yang andalanku deh..
bikin sendiri aja. gampang kok bikin ketupat.
segerrrrrrr. nih biar tambah ngencess. xixixixixi
warung di sini jualnya lontong sayur, ga ada yg jualan ketupatkalopun ada jualnya selongsong ketupat aja
owwhhhh,, ngeceeessss ;-D
beli aja di warung kalau gak ada yang ngasih.
aku belum bisa bikin ayam kodok. belum berminat. Di Indonesia sih gampang, tinggal beli udah banyak yang enak enak. hehehehehe.
di rumah ga pernah dpt anteran ketupat lg dr tetangga 😦
bitter bean? akhirnya ku bisa jawab apa itu pete dalam english.. dulu pernah ada yang tanyain.. padahal ga pahitpahit amat ya.. bukan smell bean gitu?pernah ku bahas pete itu obat loh..hebat ya jadi pinter masak kalu emak2 tinggal di luar negri.. lapis legit, bakso, bika ambon, ayam kodok, dll deh.. padahal di indo pada jarang masak yang ribet2 gitu kan?
namanya juga kelaparan. musti enake. xixixixi
hehehehehehe..ketupat dari makasar juga enakkkkk sekali. biasanya dimakan sama soto makasar. uh sedapnya luar biasa.
bikin bau naga gak? enak gak?
Orang Indonesia kalau di luar negeri, ekspatriat juga kan namanya. heheheheheh…
rasane enak-enak wae je mbak ehehehehegak pake trasii…
ga pernah dibeliin nyokap juga sih,hehehehe
kagak suka,mbak,hehehehe..tadii,,ray abis edit,hehehehepisssss
gak ada yang jual atau gak doyan?
ngga doyan jugaaaaacuma krupuk jengkol aja paling…
loh suka banget dari plastik tapi kok dibilang gak orisinal. pasti nulisnya sambil serong kiri serong kanan yaaaaa. hihihiihi
Cari pete di supermaarket ekspatriat hehehe ini kayaknya kontradiktif kaalau di Indonesia. Pete cari di pasar. Blueberry dsb baru di supermarket ekspat
pete?ga pernah makan >_<udik yaaa??hehehe
ampooon dijeeeh,,,berasa lagi baca jurnalnya emak saya yang kagak suka banget makan ketupat dari plastik,hihihihi..kata nyokap sih selain ga sehat,,rasanya jg ga orisinil,,berasa makan nasi yang dicetak dari pelastik,,kalo dari daun kelapa (janur yaa namanya,, iyaaa itu namanya,hehe)rasanya lebih nendang ;-D
Pete bahasa Inggrisnya bitter bean. Tapi jangan harap mereka ngerti Nit, karena bukan negeri berbahasa Inggris. Jengkol gak ada di Shanghai, yah paling tidak tahun 2004 – 2005 pas aku disana ya. Entah kalau sekarang.
tapi jengkol doyan? lebih parah itu baunya. Bau naga. xixixixixi
Laah di sini masak klo ga sama pete ga afdol.Itu oseng kangkung kan lebih mateb tuh pake pete..Btw bahasa inggris pete apa yaa..Jengkol juga ada ga di sanghai
huaaa peteeee emohhhh
bikinnya dicicil beberapa hari sebelumnya. Jadi ya gak kerasa berat.
waaa rajin bangetbikin bbp menu tuh, banyak juga ya
bar maem, kroso nyethak gak neng ilat? penyedape yen kokehan nggarahi nggedibel neng ilat tur nyethak. ntar praktekin ahh.penyedapnya ganti gula. Gak pake trasi ya?
Waktu itu diajari ama pak kost, oh iya yg bikin sambelnya pak kost. Pokoknya dia yg masak, ibuk kost yg ngelayani yg pada beli. Gampang aja, cuma cabe rawit, bawang putih ama garam. Smua diuleg, lalu petenya diGoreng dulu, lalu kalo sudah, tadi sambel yg diuleg, ditumis, trus pete dicampur, kasih air dikit saja. Nah ak curiganya pak kost pake penyedap makanya rasanya sedap hahaha
aku, dibantu dengan satu temen yang dateng ke rumah sejak pagi.
*sodorin kripik ceker biar gak ngamuk*eh kripik cekernya gak berlakban lho ya. xixixixi
Berarti musti dipepet terus ya. kwkwkwkwkw
yg bikin sate ayam siapa mba?
pilih kaseeeeeeehhh,,kok saya indaaaah diundang sehhhh?? *sok ngamuk* ;-p
Mau kuot kalimat soal kepepet lg ol pake hp, intinya setujuh mbakk, sepakat hehehe
Punya resepnya gak?Aku lagi banyak persediaan pete nih. KSB sukaaaaaaaaaaa banget sama pete.
kejar deh kesana. Jangan lupa bayar karcis dulu.
Nama Inggrisnya bitter bean. Nama Mandarinnya, mbuh. qeqeqeqeqe….Jangan harap orang Cina mudeng kalau kita ngomong bhs Inggris. Wong aku ngomong bahasa Mandarin aja mereka suka mengerutkan kening. Musti dicampur dengan bahasa tubuh yang sering bikin ngekek orang yang diajak ngomong. Hadehhhh
Pete enak disambel mbak, ak pas kuliah ibu kostnya punya warung makan. Dan menu andalannya sambel pete, walah rasane nyameng tenan..sayang skg dah pindah. Kostnya dijual, dah gak kelacak neh
wah,,, saya ketinggalan session 1 dan 2 nih..
Hahaha, iya je pete itu ada nama laennya gak sih?
Hahahahaha…..mbak TJ senengnya dapet nomer satu*sodorin kripik ceker*
Horeeee nomor satu!