Masih ingat dengan postingan saya tentang kekejaman tentara Jepang? Terutama terhadap para perempuan yang dijadikan budak seks. Di situ saya mengutip berbagai sumber yang menceritakan pengalaman pengalaman korban yang saat ini masih hidup. Link: Holocaust Asia.
Sehubungan dengan cerita tersebut, barusan ini saya membaca berita di CNN, masih berhubungan dengan comfort women | jugun ianfu | budak seks, seorang fotografer Korea yang akan mengadakan pameran foto tentang para korban budak seks Jepang di galeri Nikon Jepang, secara sepihak dibatalkan oleh Nikon tanpa alasan yang jelas.
Perwakilan pemerintah Jepang juga meminta pemerintah kota di sebuah kota di New Jersey Amerika Serikat untuk membongkar monumen peringatan budak seks Jepang di kota tersebut dengan imbalan pohon sakura. Pemerintah kota setempat menolaknya.
Ternyata bukan hanya terhadap korban korban Indonesia saja, tetapi terhadap para korban di Koreapun Jepang tidak membayarkan langsung kompensasinya.
Berita selengkapnya bisa didengar dari 2 video dari CNN di bawah ini.
Mak sms aku yo lek wes tekan suroboyo 085859477919
Emangnya orang indonesia mayoritas pemalas? *lirik kiri kanan dan diri sendiri* *introspeksi*
manteeeeppp beneeeeeeerrr…ho’o ya? nek ra seneng wong indonesia, mbok lungo waeee…
Jiiiaaan Jos gandos!…. 😀
Kui jepang
Semangkok malam :)))
iya mas Tian. Setuju banget.Dan generasi mudanya Jepang juga diharap jangan denial kalau disodori kenyataan tentang sejarah hitam bangsanya. Banyak cerita yang beredan bahwa siswa pertukaran pelajar dari Jepang yang ke Indonesia pada shock mendapati kenyataan itu.
ntar sampai rumah baru klik videonya…hehe sik nyari sesuap pagi sesuap petang 🙂
meski buku sejarah versi jepang menutupinya, tapi kebenaran pasti terkuak. di era informasi ini, tidak sulit mendapat informasi semacam ini. mau ngeles ke mana.
Banyak Yuk, gak cuma Nanjing. Di Indonesia juga menyangkal kan.
Iyo mbak. Manajernya Nikon ngeles waktu ditanya, gak mau jawab.
masalahnya, generasi barunya banyak yang gak tahu mas Tian. Di buku2 pelajaran juga gak ada ceritanya.
Iya Len, mungkin mereka malu sehingga gak mau mengakui.
Sayangnya pemerintah susah untuk mengakuinya. Maunya dihapus aja sejarah kelam itu.
Mempermalukan penjajah kan?Pernah berantem sama kakek kakek Belanda yang menghina Indonesia. Waktu itu aku lagi ngurus dokumen ijin tinggal di Belanda, prosesnya berbelit belit, makan waktu 6 bulan gak kelar kelar. Dipingpong sana sini, aku pernah bikin jurnalnya sampe 6 seri.Si kakek Belanda yang gak tahu penyebabnya, main ambil kesimpulan katanya banyak pendatang gelap dari Indonesia dan dikira aku ngemis cari kerjaan. AKu dongkol. Aku semprot aja.Pernah nyemprot bosku waktu kerja di perusahaan disain milik orang Belanda. Bosku orang Belanda, mulutnya nyinyir kalau udah mulai menghina, ya kujawab aja pake bentakan karena udah keterlaluan. Temen2ku sekantor ampe kaget trus bisik2 “Evia nyolot”. Karena gak biasanya aku kayak gitu. Udah kesel banget. Abis itu gak pernah nyinyir lagi sama aku, tapi aku dah males. Terus resign.Sama istrinya ditahan, gak boleh keluar, aku jawabnya “saya gak mau sakit jantung buk. Kerja itu cari nyaman, gak cari penyakit.”Diam aja istrinya.Pernah ngomelin bos yang dikit2 menghina orang Indonesia. Bukan orang Belanda sih, tapi orang asing juga. Ya gak tahan aku dengernya, kutegur keras keras. Diem dia. Dia ngomongnya, orang Indonesia tuh pemalas, suka korupsi blablabla. Ya memang apa yang dia omongin betul, tapi kan gak semuanya. Kalau terus2an diomongin capek juga kan dengernya. AKu tegur “Be carefull with your mouth when you say something. Not all Indonesian just like that. Kamu tiap hari berhadapan sama pegawai pemerintah, ya itu yang kamu alami tiap hari. Tapi coba kamu melihat keluar, banyak pekerja keras, banyak orang jujur. Lagian kalau gak suka, ngapain masih kerja di Indonesia? Pulang sana ke negaramu. “Langsung diem dia, habis itu gak pernah mengeluh orang Indonesia begini, orang Indonesia begitu.
Jiwa samurai kalau untuk bangsanya masih ada.
sopo sing diam?
apalagi yang nanjing tragedy di Cina..sama juga disangkal..
ya kalo itu jelas lah..Nikon khan punya jepang
seberapa pun kuatnya upaya jepang menghapus sejarah hitamnya, tetap saja sampai kapan pun sejaran akan mencatatnya. generasi demi generasi akan mengingatnya. dan bangsa jepang terus malu dari zaman ke zaman.
Harga diri yang ketinggian, bisa menjadi sombong, hingga malu untuk mengakui kesalahan di masa lalunya seperti apa yang dilakukan oleh pemerintah Jepang.
paling “aman” untuk ke depannya adalah “mengakui dan kemudian minta maaf” dalam menyikapi kesalahan masa lalubagi sebuah negara “sebesar” (atau “sekecil”?) Jepang tentu mereka malumenyedihkan 😦
dalam bentuk perlawanan apa tuh?…jadi inget kemarin, ada pembunuhan wanita jepang di jktyg mbunuh tukang bangunan, sbb diomelin mulu… kesuwen di jlebbb… 😦
jiwa samurai sudah sirna dari bumi sakura…
Hmmm diam diam menghanyutkan
Dihapus seperti apa aja, suatu saat kebenaran tetap akan terungkap.
Musti kompak Her, gak bisa satu per satu. Gak akan ngefek kalau satu per satu.*udah pernah soalnya, ngadepi satu lawan satu*
biadab ya. Gak punya perikemanusiaan.
Ancen tenan mbakkk.Kalau udah menyangkut politik, ribet dah. Aku heran apa alasannya Nikon membatalkan pameran, apa pemerintah Jepang campur tangan ya?
parah yo..
Itu kan nama jalan di Surabaya.
Sejarah nggak bisa dihapus. Mau pake tip-ex kayak apa?
pengadilan internasional harusnya yg geraklhah pengadilane di Belanda, yg dulunya jadi perampok… bikin gerakan mempermalukan penjajah yuk… 😀
lebih dari sekedar kejam
Urusane wis politik dadi mbulet..
laaah…tak pikir yang kayak gini cuma di Indonesia doang XD
Jare mbiyen Kembang Jepun pangkalane Jugun Ianfu
kalo ngomongin Jugun Ianfu, jadi inget Kembang Jepun….
Gak ngerti gimana dasarnya Wins. tanya mbah gugel aja.
Ya gitu deh.Main paksanya juga biadab, gak punya perikemanusiaan.Tapi bagaimanapun juga, namanya sejarah, jangan dihilangkan begitu saja. Diakui kenapa ya.
Terlalu angkuh, gak mau minta maaf.
Korbannya sudah tinggal sedikit. Musti diingatkan terus.
Iya tuh mbak. Sombong dan malu mengakuinya. Sampe2 generasi mudanyapun gak tahu karena faktanya ditutupi oleh pemerintahnya.
Gak cuma Korea & Cina, dengan Indonesiapun juga. Yang Nanking aku tahu banget, karena aku pernah tinggal di sana. Penduduk Nanking menyimpan luka yang teramat dalam. Ada kejadian sedikit aja, sudah mampu memicu masalah. Waktu aku di sana, ada suatu kejadian, entah apa, lantas resto2 Jepang pada tutup.
Yup..dan Korea sudah tersenyum penuh kemenangan..karena Jepang mau masukkan budayanya sudah dibanned sama Korea sendiri
Ya jangan dihapus mestinya, tapi diakui dengan legowo.
gengsi dan sombong sekaligus malu.
Korea balas dendam lewat Korean wave
dasar pembayaran kompensasi terhadap pelanggaran ham di masa lalu tuh gimana sih. apa terbatas pada pada urusan pembunuhan seperti rawagede dan jugunianfu saja atau bisa juga ke hal lain, seperti pengerukan kekayaan alam atau artefak kebudayaan dll dll…
Orang jepang emang demen seks bedanya sama US yang sukanya bayar, jepun maunya gratis dan main paksa wakakak harusnya di Indo dulu kawin sirih aja kan aman tuh wakakakak
aahh jepang.. kenapa ga mo minta maaf saja sih? belajar dari sejarah bangsa sendiri..
Jepang sudah kalah dg Korea kok…invasi budaya Korea di Jepang sulit dibendung
mesti diselesaikan tuh
terlalu sombong
Korea dan Cina punya trauma sejarah dengan Jepang. Jadi ingat Pembantaian Nanking dan Shanghai yang diikuti pemerkosaan massal oleh tentara Jepang. Pasti kebencian itu tetap ada. Generasi muda Jepang tapi seolah sudah dibuat lupa dengan sejarah kelam negerinya.
Errrrrr XDSoalnya itu memalukan yah, jd dia pengen apus tu sejarah, etapi tetep aja donk org2 ingeeutt
Jepang terlalu gengsi untuk mengakui kekejamannya dimasa laluKorea pasti akan lakukan aksi…Jepang sudah kalah dari Korea karena budaya Korea sudah menginvasi Jepang.