Kami berkesempatan merasakan Idul Fitri di kampung Tarak yang dirayakan tanggal 18 Agustus 2012, sehari setelah hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
1. Masjid kampung Tarak.
2. Dalam pelukan ayam.
3. Bersiap untuk sholat Ied.
4. Senyum manis sang ibu.
5. Ada yang merengut.
6. Senyum lebar si gadis Papua.
7. Senyum misterius bocah Papua.
8. Sahabat.
9. Mengintip.
10. Rame rame mengintip.
11. Oke.
12. Melongo.
13. Pasangan pengantin baru yang sedang menanti bayi pertama mereka. Sang suami asli Tarak Papua, sang istri asli Bugis Sulawesi.
14. Undangan makan pada hari Idul Fitri. Hampir tiap rumah mengundang kami makan. Perut penuh.
15. Mariiiii disantap. Minumnya biasanya teh atau kopi. Sedangkan makanannya berupa cemilan. Ada wajik, kue lontar, pisang goreng, talas goreng, singkong goreng dsb.
Like this:
Like Loading...
Related
lucu ya foto2 anak2 itu, imut2 banget dan giginya putih2 banget *salah fokus*
Enggak salah kok, kalau salah masuk bui. Hehehehe…
Apakah makanan orang Papua kaya dengan rempah rempah? Mereka kan dekat dengan Maluku. Tapi melihat tingkat kebudayaan Papua pegunungan, kayaknya tidak ya. Kalau Fakfak itu pantai jadi mungkin terpengaruh Maluku ya
Kaya rempah sepertinya enggak, dan banyak mendapat pengaruh dari berbagai tempat terutama Maluku. Makanan mereka banyak yang berbahan baku ikan (maklum saja pulau kecil yang dikeliling lautan yang kaya akan ikan).
suasana yang luar biasa!
sangat Tah!!
Enggak cuma menjadi penonton, tapi kita juga terlibat di dalamnya.
Manis-manis ya mereka 🙂
#spichles liat fotonya, bagus-bagus
Iya, anak anak manis manis.
Like this mbak 🙂
Maaaak..
ituuuh gambar yg paling bontot kayak ritual d kampoengku..
namanya haroa..
kalo dsana apa namanya,mak?
Yang makan rame rame itu ya? Hmm … opo yo?
Aku kok lupa gak nanya.
wow..baru kali ini liat suasana lebaran di Papua 🙂
Asik yaaaaa.
mba evi pasti lebih asik. bisa liat langsung 🙂
Melihat dan merasakan sekaligus. Sangat terlibat.