Secara berkala saya pergi ke Twin Cities yang jaraknya 3 jam naik mobil dari Duluth. Twin Cities adalah sebutan untuk kota Minneapolis dan St. Paul. Dinamakan Twin Cities, karena dua kota tersebut bersebelahan dan hanya dipisahkan oleh sungai Mississippi, maka layak dinamakan kota kembar. Tujuan saya ke Twin Cities yang paling sering adalah untuk belanja kebutuhan dapur yang gak ada di Duluth seperti bumbu bumbu dari Asia dan berbagai daging ternak (non laut) di tukang daging halal.
Langganan daging kami adalah toko Holy Land – situsnya www.holylandbrand.com. Jualannya bukan cuma daging tapi ada segala bumbu dan jajanan khas dari Timur Tengah maupun Asia Selatan. Untuk urusan daging, selain menjual daging mentah, di Holy Land juga ada daging olahan (bangsa sosis, salami, pastrami, bratwurst, wah macem macem deh) dan juga daging matang siap santap alias restoran.
Kalau ke toko ini, saya tidak akan pernah melewatkan njajan shawarma, meskipun mereka juga ada buffet dengan menu cukup beragam dengan harga lumayan murah.
Satu porsi shawarma cukup untuk 2x makan buat saya, karena porsinya betul betul sak hohah. Cara penyajiannya, potongan shawarma dimasukkan dalam pita bread bersama dengan salad yang sudah diguyur hummus. Kemudian ditambah nasi kuning dan tambahan hummus. Saya selalu abaikan nasi, dan minta porsi shawarmanya dibanyakin. Favorit saya adalah shawarma kambing.
Hmmm….ngeces sodara.
uenak iki yo Evia, waduh tapi wes suwe nggak mangan mane aku rek, terakhir ndek Libanon mangan swarma kambing
iku camik gotek e sampeyan tulisanne font e iso gede2, gotek ku durung ketemu rek pancet cilik moto iso kece kabeh lek moco ………………
shawarma orang iraq rasane jyan maknyoosss
Pake kambing?
ada ayam ada kambing
shawarma itu kek kebab bukan mbk ev? pengen bratwurst, itu sosis gede yang sak hohah itu kan?
Sosis gede namanya salami, diiris tipis tipis setipis kertas.
Mengenai shawarma, kadang orang orang sering rancu dengan kebab. Resto yang aku datangi ini resto middle east. Menurut kamus kuliner mereka, kebab adalah daging yang dipotong potong lantas ditusuk dan kemudian dipanggang. Mirip sate Madura gitu deh, bedanya potongan dagingnya gede gede. Sedangkan shawarma adalah daging yang dipotong tipis tipis, trus di tusuk ke tusukan menumpuk, kemudian dipanggang dengan alat khusus dan diputar. Seperti yang ada di foto tengah. Ada tiga macam shawarma.
Cara menghidangkannya, shawarma diiris tipis menyamping trus dimasukkan pita bread, seperti di gambar paling bawah.
ikutan ngeces 🙂
besok mampir beli ah di abul abed :).
Wah selama ini belum pernah nyoba? Jauh gak dari rumahnya makkhansa?
belum pernah nyoba mbak, biasanya ke abul abed beli barbeque chicken sama kufta kebab aja 🙂
dekattt dari rumah, kalo jalan kaki sekitar 10 menit. kalo naik bisa cuma 3 setopan aja 🙂
Wah mantep, bisa bolak balik tuh ke sana. Hahahahaha…
iyaaaa kalo kehabisan ide mo masak apa, pas naik bis pulang kerja, telp dl kesana, pesan, trus nanti bablas turun dari bis didepan abul abed, naik bis lagi pulang dah nenteng ayam, di rumah tinggal makan hehe
Waktu masih di Dubai ini paling demen makan shawarma.. makanan murah meriah di middle east… and enakkkkk…. Sekarang disini suka ke mediteranian restaurant atau greek rest.. mereka nyebutnya gyro…
Ah iya, ada yang nyebut gyro.
Kalau di Indonesia lebih dikenal dgn kebab. Sedangkan kalau di Middle East, kebab itu potongan daging utuh yang ditusuk tusuk seperti sate.
BUat beli daging aja kudu perjalanan 3 jam ?
Di Duluth gak ada butcher halal Ed.
Dulu ada toko daging yang jualan daging halal, dapet supply dari Chicago. Tapi udah enggak lagi karena minimal pembeliannya naik, kalau gak salah seribu pound setiap pesen, pelanggannya gak banyak makanya tokonya keberatan kalau kudu beli seribu pound sekali beli.
iya, dapet ngecesnya doank eui disini 😛
Hehehehehhe…
Di Jakarta gak ada yang jualan?
malahan ga tau 😛