Cara efisien dan murah urusan ndlosor untuk menikmati satu kota dalam waktu relatif panjang.
Beberapa kali menggunakan jasa kereta api Amtrak, hampir selalu terlambat untuk jarak jauh. Begitu juga perjalanan saya ke kota New York di pertengahan bulan Juni 2013. Menurut jadwal, saya tiba di kota New York jam 6:35 sore kalau waktunya tepat.
Tahun 2009, *dalam satu perjalanan backpacking keliling Amerika menyusuri jalur kereta api* saya pernah ke kota New York dengan kereta api dari kota Buffalo, kereta dijawdalkan tiba di kota New York sekitar jam 7 sore ternyata baru masuk jam 10 malam. Lokasi hotel yang bakal saya inapi tidak terlalu jauh dari stasiun. Jalan sekian belas blok tidak akan terasa karena menyusuri jalan jalan di Manhattan dengan pemandangan kiri kanan penuh warna. Berhubung kereta api datang sangat terlambat dan sudah larut malam, sayapun merasa kelelahan. Jalan kaki yang hanya sekian blokpun sudah cukup menguras tenaga.
Berkaca dari pengalaman tahun 2009 itulah, saya mencari hotel yang tidak terlalu jauh. Cukup berjalan kaki 2 blok sampailah saya. Karena berada di pusat kota tentu saja sewa kamar hotel lebih tinggi ketimbang yang jauh dari pusat kota. Menggunakan poinpun juga sama saja, karena poin yang disedot bakalan lebih banyak ketimbang hotel hotel di pinggiran kota. Oleh sebab itu saya memutuskan hanya menginap dua malam saja yaitu semalam di hari pertama dan semalam di hari terkahir.
Berjalan kaki dari hotel ke Penn station (stasiun kereta api dimana kereta api Amtrak berada) serta sebaliknya tentu bikin males, kalau perjalanan jauh naik turun tangga di subway dengan bawaan segambreng seperti ini.
Setelah makan cukup dan istirahat semalam, esok harinya badan sudah cukup segar untuk berjalan jauh dengan bawaan segambreng. Peta subway sudah di tangan dan urusan mencari alamat bukan masalah yang sulit karena orientasi jalan sudah dilakukan di hotel.
Kemudian pindahlah saya ke hotel di pinggiran kota. Sebetulnya bukan hotel sih, tetapi menginap di rumah rumah penduduk yang disewakan. Sewanya sangat murah dengan fasilitas yang lebih dari hotel berbintang. Kamar mandi dalam, sarapan tersedia, buah2an lengkap, handuk bersih, peralatan mandi komplit, kulkas, microwave, peralatan makan, wah lengkap deh. Lokasinya juga sedap, hanya berjalan kaki 3 blok dari subway terdekat.
Seputar penginapanpun juga banyak warung dan supermarket. Perlu belanja buah, tinggal jalan. Urusan cuci baju, pemilik penginapan mempersilakan menggunakan mesin cuci dan mesin pengering miliknya. Enak kan.
Di hotel tempat saya menginap saja gak ada mesin cuci koin yang biasanya banyak tersedia di banyak hotel.
Lima hari di penginapan yang nyaman dan homy kami pindah lagi ke hotel yang gak jauh dari Penn Station. Ngoprek Manhattan di sisa siwa waktu sambil menunggu keberangkatan kereta api jam 3:40. Barang barang bisa dititipkan di hotel sementara kita ngoprek Manhattan.
Coba kalau kami menginap di penginapan cozy seperti yang saya ceritakan di atas, yang mana lokasinya di pinggiran kota, tentunya tak akan terkejar, walaupun lokasinya dekat dengan stasiun subway. Perjalanan subway memang hanya sebentar, tetapi dengan bawaan segambreng dan harus naik turun tangga berpindah kereta tentunya gak praktis. Mendingan jalan kaki dari hotel ke stasiun yang hanya beberapa blok. Plus banyak hal yang bisa dilihat sepanjang jalan.
Wuuuuaaaaa….. ngeliat aja udah beraaat, gimana kalo disuruh bawa…. 🙂
Isinya banyak gombalnya, jadi entenglah.
Gombal = kancut, singlet, kaos2, celana dan baju2 enteng karena summer, bawa baju yang gampang nyerep keringet.
Wew.. gembolannya seru banget.. gak pegel punggung tho mbak ?
Punggung gak pegel karena ranselnya ergonomis. Yang bikin pegel malah coolboxnya karena bawanya dicangklong. Beratnya gak seimbang antara bahu kanan dan bahu kiri. Kalau ransel kan seimbang, bawanya digendong.
seminggu bawaannya kaya bedol desa.. 😀
Bukan seminggu tapi 15 hari.
wiih… akeh-e tuh ransel. lah ngopo mbawa coolbox segala Vi?
Bawa coolbox biar bisa bawa makanan.
Trus kalau beli makanan, pake kotak dewe.
Trus kan tujuannya ke New York, pas summer pula, katanya mbak Ika sering ada bazar makanan Indonesia. Kalau bawa coolbox bisa beli banyak makanan. Dan ternyata bener, pas aku di New York, ada bazar makanan Indonesia. Kemaruk deh beli ini itu.
Kepake bener itu coolboxnya.
Waduh ranselnya mba, mau dong pinjem hihi
Ransel buluk. Hihihihihi…
Cuma jalan berdua menik mbak evi? Kebayng beratnya bawan ransel depan belakang.
Iya, cuma berdua.
Sebenernya ranselnya gak berat karena bawanya digendong.
Yang berat itu coolbox karena dicangklong. Beratnya gak seimbang antara kiri dan kanan.
Mbak itu gimana bisa dapat informasi tentang penginapan yang murah di rumah warga?.
Banyak informasi di internet, diantaranya:
https://www.airbnb.com/
http://www.wimdu.com/
http://www.bedandbreakfast.com/
Kalau mau yang rame2, bisa pilih hostel. Kamar mandinya sharing, sekamar biasanya 3 bed, bisa lebih. Yang asik, kita bisa nambah kawan dari berbagai penjuru dunia. Aku udah ngalami waktu tahun 2009, nginep di hostel di San Francisco (California) dan Flagstaff (Arizona).
di luar negeri juga ada istilah sepur telat barang tho..?
kirain yang gitu gitu cuma milik indonesia raya…
Tapi ono kompensasine. Nek penumpange ono tujuan lanjutan, digolekno angkutan dengan tanggungan pengelola sepur ben terkejar karo sepur lanjutane.
ranselnya berapa kilo beratnya mbak? kayaknya berat bgt, xixi..
Gak ono timbangan. Huehehehehhe.
Lebih berat yang di depan karena isinya laptop dan kamera serta segala printhilannya.