Naik pesawat unyu apalagi duduk di kursi co-pilot sensasinya wow…. susah diterjemahkan. Katrok katrok gimana gitu. Ini bukan pesawat carteran melainkan pesawat komersial yang memiliki rute dan jadwal reguler.
Gimana bisa duduk di kursi FO (First Officer = Co Pilot)?
Ini pertama kalinya aku naik pesawat unyu, otomatis aku banyak nanya ke si mbak petugas check in. Saat akan boarding, mbak petugas check in yang jadi gate agent juga. Mbaknya mendekat dan nanya “anyone want to sit next to pilot?”
Nanyanya dengan suara kenceng, dengan maksud nawarin ke semua penumpang, tapi matanya mengarah ke aku. “Do you want?”
Langsung aja aku angkat tangan tinggi tinggi “Me me me!!”
Jadi deh, duduk di sebelah mas supir.
Nama airlinenya Cape Air, rute yang saya naiki MWA (Marion, IL) – STL (St. Louis, MO).
Tiketnya lumayan murah, harga untuk umum $49, sedangkan kalau ngeZED $33 saja.
Kapasitasnya 9 orang, udah termasuk pilot. Waktu aku naik, penumpang cuma 4 orang, ditambah pilot jadi total 5. Semua bawaan ditimbang meskipun hanya bawa carry on. Berat badan kitapun juga ditanya. Kenapa begitu?
Ya soalnya pesawat kecil, total berat angkutan (artinya semuanya, ya bahan bakar, ya berat badan para penumpang, ya berat timbangan) gak boleh melewati batas. Kalau enggak, ya gak bisa terbang.
Sama aja sih dengan pesawat gede. Cuma masalahnya, pesawat gede kapasitanya ya gede juga, sebanyak banyaknya bawaan penumpang, paling juga masih muat. Seberat beratnya penumpang, paling juga muat. Jarang ada kasus barang bawaan gak muat.
Makanya pesawat unyu ini juga dibatasi barang bawaannya. Per penumpang cuma bisa maksimal 2 atau 3, lupa pastinya. Dan tiap bagasi dibatasi sekian pound, lupa juga pastinya.
Bagasinya ditaruh dimana? Di bawah pesawat. Gak boleh bawa tas di pesawat. Kalau hand carry gimana? Ada tempat penyimpanan di bagian sayap pesawat.
Cuma ya, karena juga pesawat unyu, waktu tempuhnya 50 menit, beda hanya sejam dibandingkan dengan naik mobil yang butuh waktu 2 jam. Yang seru lagi adalah, pesawatnya terbang gak terlalu tinggi, hingga kita masih bisa melihat bumi. Cocok naik ini kalau lagi musim gugur.
Kalau pesawat gede terbangnya menembus awan, kalau Cessna 401S masih terbang di bawah awan.
Saat pesawat sedang taxi dan bergerak menuju runway, tiba tiba mas pilot membuka jendela. Beuhhh….kayak angkot.
Waktu landing gimana?
Ya sama aja, mas pilotnya buka jendela. Hahahahaha..
Sumuk. Emang sih udaranya lagi panas. Buka jendela buat nyari udara seger.
Kesimpulannya, naik Cessna serasa naik bajaj, karena suaranya berisik dan getarannya lumayan kenceng. Dan aku masih pengen naik lagi, entah nanti di rute mana. Atau malah jadi pilot????
Mas pilotnya cakep ya koyoke? wkwkwkwkw
Iyo, nggantheng. 😀
Tapi sik ngganthengan bojo dewe lah.
Bojone dewe dewe yo, hudu bojone uwong.
*gak onok kecap nomer telu*
kau bisa motret sepanjang mabur ya Vi…
trus..duduk di FO lagi…motret kedepanpun bisa ya?
Bisa banget mbak. Tapi motret ke depan rada susah, soalnya pesawatnya ndangak, lebih gampang motret dari jendela samping. Kalau udah landing, baru bisa motret dari depan.